Rabu, 07 November 2018

Teknologi DOMUS untuk Hunian Sementara Tahan Gempa

Teman-teman.. Akhir Oktober lalu, saya berkesempatan untuk berkunjung ke pembukaan Pameran Konstruksi Indonesia 2018 (Indonesia Construction) 2018 yang berlangsung selama 3 hari, 31 Oktober - 2 Oktober, diselenggarakan oleh Kementerian PUPR dan LPJK. Di pameran yang resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo inilah, saya melihat DOMUS, Teknologi yang diciptakan PT. Tata Logam Lestari sebagai inovasi revolusioner membangun rumah permanen secara instan.

Dalam pameran yang melibatkan berbagai perusahaan konstruksi sebagai exhibitor ini terbuka untuk umum, dan dikhususkan untuk para arsitek, kontraktor, dan konsultan yang berkecimpung di bidang konstruksi. Perhelatan yang berlangsung di JI EXPO Kemayoran ini sejalan dengan niat Presiden Joko Widodo untuk memantapkan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.

DOMUS huntara
Teknologi DOMUS, Inovasi dan Eksistensi

PT. Tata Logam Lestari, Inovasi dan Prestasi

Seperti yang saya sebutkan di atas, PT. Tata Logam Lestari turut terlibat sebagai salah satu exhibitor di pameran Konstruksi Indonesia. Sebagai indormasi, perusahaan genteng metal dan baja ringan terbesar di Indonesia ini telah berhasil meraih penghargaan dari lembaga independen ReBi (Rekor Bisnis Indonesia) dan pernah dinobatkan sebagai OCI (Outstanding Corporate Innovator) dari PDMA (Product Development Management Association), badan independen di Amerika Serikat pada Tahun 2016 atas inovasinya dalam menyediakan produk-produk inovasi yang ramah lingkungan.

Domus Huntara
Pameran Konstruksi Indonesia 2018 dibuka oleh Presiden Joko Widodo

PT. Tatalogam Lestari diakui oleh konsumennya dan dunia industri Indonesia dengan perolehan ISO9001-2015, sertifikasi Quality Management System tahun 2003. PT. Tata Logam Lestari juga telah memiliki Paten genteng metal dengan Nomor ID0-000-116-S dan Paten atap sirap Nomor 000332-S.

"Innovation is our principle in doing business", inilah motto yang melandasi perjalanan PT. Tata Logam Lestari untuk mengatapi seluruh Nusantara, dengan terlebih dahulu mengganti atap seng gelombang yang mudah berkarat pada tahun 1994.

DOMUS, Rumah Permanen Instan, Inovasi Revolusioner Membangun Rumah

Untuk semakin memantapkan niatnya untuk terus berinovasi, PT. Tata Logam Lestari menghadirkan DOMUS, teknologi/ sistem pembangunan Rumah Permanen Instan yang bisa dibangun dengan waktu sangat singkat, hanya butuh 5 hari pengerjaan. Selain cepat, DOMUS juga memiliki kelebihan lain yaitu struktur kuat, tampilan indah, dan ketahanan terhadap gempa.

Domus Huntara
Berbagai Keunggulan yang dimiliki DOMUS Huntara

Dengan komponen struktur dinding memakai kanal U dan rangka atap baja ringan, teknologi DOMUS sangat multifungsi, bisa diaplikasikan pada bangunan rumah tinggal, pasar, ruko, pabrik, gudang, dan lain-lain.

Menurut pihak PT. Tata Logam Lestari, kunci sukses kecepatan teknologi DOMUS terletak pada 3 hal:
1. Perencanaan matang
2. Material tepat,
3. Teknik pengerjaan yang benar, efektif, dan efisien.

Pilihan Paket Rumah Permanen Instan DOMUS

Sebagai informasi, DOMUS menyediakan 3 Pilihan Paket Rumah Permanen yang bisa selesai pengerjaannya dalam 5 hari, antara lain:
1. Paket Rangka, terdiri dari:
- Rangka PRAKTIS
- Rangka  kuda-kuda TASO
- Rangka plafon
- Genteng metal Sakura MX
- Cladding

2. Paket Putih, terdiri dari Paket Rangka ditambah dengan:
   - Bata Ringan
   - Roster Keramik
   - Kloset + kran
   - Jendela, pintu, Penutup Plafon (gypsum 9mm)
   - Instalasi listrik dan air

3. Paket Komplit, terdiri dari Paket Putih ditambah dengan:
- Plesteran + aci ( bagian luar)
- Aci ( bagian dalam)
- Pengecatan

Teknologi DOMUS untuk Hunian Sementara Tahan Gempa

Peristiwa bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Provinsi Sulawesi Tengah masih menyisakan trauma mendalam bagi para korban, tak terkecuali mereka yang saat ini tengah bermukim di pengungsian. Kondisi ini mengundang keprihatinan banyak pihak, termasuk Kementerian PUPR, yang berencana membangun Hunian Sementara (Huntara) yang layak bagi para korban pasca gempa.

Berawal dari ide Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, yang menginginkan konsep rumah hunian sementara (Huntara) yang harus siap untuk difungsikan dan dikembangkan dengan metode berkelanjutan menjadi sebuah hunian tetap (Huntap), demi menghindari adanya Huntara yang mubazir dalam penggunaannya. Hal ini beliau pelajari dari pengalaman saat membangun hunian pasca gempa bagi masyarakat Lombok.

Domus Huntara
Domus Huntara sebagai wujud komitmen dan Kepedulian PT. Tata Logam Lestari untuk mewujudkan bangunan kuat, cepat, hemat, dan indah

Ide inilah yang kemudian disambut baik oleh PT. Tata Logam Lestari yang menerapkan Teknologi DOMUS pada Hunian Sementara yang khusus dibangun bagi korban bencana alam di Palu dan Donggala, berhubung DOMUS tak hanya bisa diaplikasikan untuk bangunan permanen, tapi tepat juga diterapkan pada bangunan sementara, dengan menggabungkan kecerdasan teknologi dan efisiensi.

Lebih bagusnya lagi, Huntara berteknologi Domus ini, jika sudah tidak terpakai bisa dibongkar lalu disimpan dan bisa digunakan lagi jika terjadi bencana, bahkan bisa juga dikembangkan mejadi hunian tetap, dengan hanya mengganti material dinding sebelumnya dengan bata ringan.

Menurut Stephanus Koeswandi, Vice President PT. Tata Logam Lestari, material dinding DOMUS HUNTARA yang awalnya memakai bata ringan bisa diganti dengan material lain sesuai kondisi dan ketersediaan saat itu, misalnya: bilik bambu, panel gypsum, triplek, spandek atau bahkan bisa memakai terpal.

Domus Huntara

Ada hal menarik yang penting kita ketahui tentang DOMUS HUNTARA ini, yaitu pengerjaan yang lebih singkat dari jenis permanennya, hanya membutuhkan 2 hari saja untuk Huntara tipe standar dengan luas bangunan 36 M2. Lalu, jika masyarakat yang akan menempati bersedia, maka desain huntara pada lahan terbatas bisa dibuat menjadi bentuk kopel, yaitu rumah yang berpasangan (berhimpitan), satu atap terdiri dari lebih dari satu unit rumah.

Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan DOMUS yaitu Kuat, Cepat, Hemat, dan Indah, jenis hunian ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang tinggal di daerah urban, perkotaan, pedesaan, perkebunan, area tambang, maupun daerah bencana.

  , , hunian sementara, konstruksi indonesia, tahan gempa, tata logam lestari         

19 komentar:

  1. Keren inovasinya. Negara dengan kondisi bencana gempa cukup tinggi domus huntara memang sangat diperlukan bagi masyarakat. Hunian ini kebutuhan penting bagi manusia. Semoga hasilnya lebih maksimal dan masyarakat yang terkena bencana lebih terbantu dengan adanya domus huntara

    BalasHapus
  2. Rismayani14 Februari 2019 15.13

    Wah, inovasi yang dikeluarkan oleh Domus huntara sangat membantu pemerintah dalam penyediaan hunian layak bagi para korban pasca gempa��

    BalasHapus
  3. herva yulyanti14 Februari 2019 15.14

    Mantab sekali ini inovasinya ya mba baru tahu teknologi DOMUS ini bisa apliaksi buat bangunan permanen dan juga sementara semoga makin canggih saja yah

    BalasHapus
  4. Dian Restu Agustina14 Februari 2019 20.37

    Wah hanya membutuhkan 2 hari saja untuk Huntara tipe standar dengan luas bangunan 36 M2..cepet banget ya
    Semoga teknologi DOMUS ini bisa membantu masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa.

    BalasHapus
  5. sumiyati sapriasih15 Februari 2019 12.00

    Baru tau ada teknologi DOMUS yang dapat mempercepat hunian untuk para gempa

    BalasHapus
  6. Jadilah kpingin bangt punya rumah dong teknologi domus kyk gini mba murah dh gitu tahan gempa lg

    BalasHapus
  7. Keke Naima15 Februari 2019 15.19

    Keren aja inovasinya. Dalam hitungan hari udha bisa jadi rumah. Beneran bisa jadi solusi untuk daerah yang terkena bencana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Irra Octaviany15 Februari 2019 19.17

      Bener mbak. Bagus banget teknologinya. Dapat membantu pemerintah dalam memulihkan daerah terdampak bencana.

      Hapus
  • Maya Rumi15 Februari 2019 17.15

    walaupun saat ini teknologi domus baru di peruntukan untuk daerah yang terkenan bencana tapi berharap sekali teknologi domus bisa banyak diterapkan untuk tempat tinggal di seluruh indonesia sehingga bisa meminimalisir kerugian akibat bencana gempa

    BalasHapus
  • Paket pilihan bahan rumah seperti ini bisa antisipasi yah dari gempa. Cus kita ceki ceki Domus untuk hunian yang nyaman

    BalasHapus
  • Wiwin Pratiwanggini15 Februari 2019 19.40

    Ternyata ada ya rumah instant. Sangat bagus diterapkan di daerah yang kena bencana. Sehingga enggak perlu nunggu lama-lama untuk bisa tinggal di rumah lagi.

    BalasHapus
  • Amallia Sarah16 Februari 2019 07.02

    Wahhhhh mbak prima aku baru tau banget nih ada rumah permanen instan gini. Cepat banget ya pastinya. Mudah2 bisa maksimal diterapkan ke saudara2 kita yang kebanyakan musibah bencana alam ya mbak.aamin

    BalasHapus
  • Ainhy Edelweiss16 Februari 2019 09.57

    seharusnya perumahan kayak gini yang banyak di Indonesia, apalagi yang rawan gempat. Semoga saja akan berkembang nantinya

    BalasHapus
  • Jadi kayak rumah bogkar pasang gitu ya Mba?
    Penting nih ada rumah anti gempa di wilayah-wilayah yang memang rawan gempa.

    BalasHapus
  • Suciarti Wahyuningtyas (Chichie)17 Februari 2019 23.44

    Teknologi yang menarik ini ya, apalagi ini bisa menahan gempa. Kalau Tata Logam sih gak usah diragukan lagi, karena mereka selalu mengeluarkan produk unggulan. Jadi flashback jaman masih ngerjain project klienku.

    BalasHapus
  • Reni Dwi Astuti18 Februari 2019 09.12

    Informasi ini akan lebih baik bila diviralkan, mengingat negara Indonesia adalah negara yang rawan gempa, sehingga kehancuran rumah akibat gempa bisa diantisipasi dengan teknologi domus ini

    BalasHapus
  • Inovasi seperti ini pastinya sangat berguna untuk kita yang sangay rawan gempa.

    Sebagai solusi, semoga harganya juga terjangkau ya.

    BalasHapus
  • antung apriana19 Februari 2019 07.59

    kayaknya dulu pernah lihat nih di youtube bangunan yang bikinnya tinggal dipasang-pasang gitu. membantu sekali ya pastinya adanya domus ini buat wilayah yang terkena musibah gempa

    BalasHapus
  • Rahmah 'Suka Nulis' Chemist21 Februari 2019 06.23

    Kalau nggak salah pernah disampaikan ke kakak ipar kalau ada seperti ini.
    Eh pas lihat ini jadi makin paham kalau memang ada hunian anti gempa

    BalasHapus