Dear, Moms.. Gimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan bahagia ya bersama keluarga.. Aamiin..
Khusus di artikel ini, aku mau ngebahas parenting lagi nih.. Lebih tepatnya, mengulik satu jenis pola asuh anak yang tepat disarankan untuk para orang tua, yakni organic parenting. Ini sedikit berbeda dan unik menurutku, apalagi untuk diterapkan di era modern sekarang ini yang hampir semuanya sudah berbau digital.. Wow.. menarik yaa..
Selain itu, di jaman modern sekarang ini orang semakin akrab bahkan bergantung dengan gawai atau gadget, menyebabkan aktivitas fisik anak bersama orang tua jadi berkurang, sehingga membatasi interaksi antara keduanya.
Duh.. ngeri ya moms, membayangkan fenomena ini.. Apalagi memang di era sekarang ini segala hal semakin dimudahkan dengan adanya gadget. Jadi makin susah deh melepaskan diri dari dari gadget. Iya kan?
Dampak lainnya, anak jadi jarang melakukan aktivitas fisik di luar ruangan. Padahal, dengan beraktivitas di luar bisa merangsang daya motorik, jiwa sosial, serta sikap cinta lingkungan lho..
Jika dibiarkan berlarut-larut, dampaknya bisa berefek panjang, diantaranya
- menurunkan kualitas kesehatan dan mengganggu tumbuh kembang anak.
- anak akan sulit berkonsentrasi, kurang fokus, disebabkan kurangnya stimulasi, padahal konsentrasi adalah modal besar untuk anak belajar di sekolah
- ikatan emosional anak dan orang tua berkurang
- anak rentan mengalami permasalahan emosional, seperti bullying, dll.
- anak cenderung bersifat individualis dan pasif, disertai masalah sosial dan empati
Nah.. gak mau kan terjebak dalam kondisi ini? So, yuk kita bahas lebih lanjut, moms..
Sebelum jauh membahas tentang Organic Parenting, kita ketahui dulu yuk apa pengertian dari pola asuh ini..
Dari pengertiannya saja udah bikin saya penasaran pengen tahu dan coba menerapkan organic parenting ini kepada anak saya. Beruntung banget, pada sebuah acara Talkshow bertema "Organic Parenting Semakin Tinggi Minat" yang digelar dalam rangka Hari Gizi Nasional 2020, diterangkan sangat rinci tentang Organic Parenting ini.
Mbak Ayoe Soetomo, seorang psikolog yang hadir sebagai narasumber menjelaskan manfaat dari pola asuh organik ini, diantaranya :
- stimulasi sensorik jadi lebih kaya, karena orangtua selalu menghadirkan hal natural untuk anak, mendukung perkembangan fisik
- asupan nutrisi lebih sehat, mengoptimalkan kemampuan kognitif (nutrisi berkejaran dengan perkembangan sel otak di golden age)
- menjalin hubungan hangat antar anggota keluarga
- mendukung kecerdasan emosi anak
- keluarga jadi lebih sehat karena tumbuh kembang fisik dan kognitifnya berfungsi optimal
Organic parenting sendiri sebenarnya bukan hal baru, meski terdengar kekinian. “Makin banyak orang tua milenial yang teredukasi untuk mencari pola asuh yang lebih tepat untuk anak-anak. Lalu terpaparlah dengan informasi soal organic parenting,” papar Mbak Ayoe.
Lantas, gimana sih cara tepat untuk mulai menerapkan pola asuh organik ini?
- Harus ada komitmen kuat dalam keluarga untuk menerapkan pola asuh organik ini
- Orang tua harus mau mempelajari pola asuh organik ini
- Cermat memilih produk organik untuk keluarga
- Merancang aktivitas yg support pola asuh organik
Untuk membetuk karakter anak yang sukses, sangat dibutuhkan support emosi yang baik dari orang tua, sehingga ia memiliki kecerdasan emosi yang bagus. Pola asuh organik bisa menjadi penyeimbang, agar anak tetap mendapat stimulasi yang baik.
Dengan mendekatkan anak ke alam, anak mendapat stimulasi sensorik penuh. Saat ia berlarian di alam bebas, tercipta stimulasi dari kepala sampai kaki. Demikian pula saat bersepeda. “Otak kanan dan kiri terstimulasi,
anak belajar keseimbangan, otot dan tulangnya pun jadi kuat,” ucap Mbak Ayoe.
Dr. Lucia menerangkan bahwa makanan organik ialah makanan yang terbuat dari bahan makanan organik, yakni tidak menggunakan pestisida ataupun pupuk sintesis dalam pertumbuhannya.
Tidak ada residu pestisida dalam bahan makanan organik, karena selama pemeliharaannya rutin dilakukan pengurangan paparan dengan pestisida, bahan growth hormone (hormon pertumbuhan), dan GMO (Genetically Modified Organism), sehingga kandungan nutrisinya akan sama dengan makanan konvensional (perlu penelitian ilmiah atau bukti lanjut).
Nah.. apa sajakah kelebihan bahan makanan organik untuk anak? Ini dia..
- Kapasitas antioksidan lebih baik karena tidak terjadi interaksi negatif bahan kimia
- Jika bahan makanan berasal dari hewan yang mengonsumsi rumput organik, susu dan dagingnya akan lebih timggi kandungan CLA (asam linoleat terkonjugasi) dan Omega 3
- Pada bayi yang sistem imunitas tubuhnya belum sempurna, makanan organik akan membantunya membentuk saluran cerna yang sehat dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
- Bayi mendapat nutrisi awal yang lebih baik
- Rasa makanan organik lebih alami dan segar
Makanan organik termasuk susu, memiliki rasa alami dan segar, sehingga anak-anak menyukainya. Rasanya asli tanpa tambahan apa-apa. Meski tanpa tambahan gula dan perisa, susu sudah memiliki rasa yang enak. Gula tambahan dan perisa akan membuat anak terbiasa dengan rasa manis. Saat besar nanti, dia akan terus mencari rasa yang makin
manis.
“Awalnya, 70% imunitas berada di usus. Bila usus sehat, daya tahan anak pun baik,” ucap dr. Lucia. "Keseimbangan bakteri usus juga akan membuat gut-brain axis terbentuk baik, sehingga fungsi kognitif anak pun turut membaik.
- Jangan menyerah perkenalkan jenis makanan baru
- Matikan tv, komputer, dan gawai saat makan
- Batasi jus buah
- Tawarkan selingan sehat di antara waktu makan jika anak terlihat lapar
- Beri variasi pilihan jenis rasa dan jenis makanan sehat untuk anak
- Waktu makan bukan hanya tentang makanan
- Jangan paksa anak untuk makan
Lalu, gimana dengan pengaturan menunya, moms? Ini dia beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu makanan harian si kecil :
- Berikan protein hewani dan nabati sejak usia 6 bulan
- Sajikan telur, daging, ikan dalam keadaan benar-benar matang
- Jus buah tidak disarankan untuk anak di bawah 1 tahun
- Madu diberi setelah 1 tahun
- Pastikan kebersihan tangan anak sebelum makan
- Hindari pemberian makan dan minum dengan kadar lemak tinggi, pemanis, dan penyedap rasa.
Untuk menjawab keresahan kita, Arla, produsen susu organik terbesar di dunia menghadirkan PUREGROW Organic yang merupakan produk susu hasil kolaborasi Arla dan Indofood sebagai komitmen untuk mendukung ibu milenial memberi nutrisi terbaik bagi si kecil.
“Kami ingin menjadi teman para ibu milenial dalam menerapkan gaya hidup sehat dan organic parenting yang berkelanjutan, bukan hanya sekadar tren sesaat,” ungkap Anastasia Damayanti, Head of Marketing PT Arla Indofood.
Terkait kandungan gizi, susu Arla mengacu pada WHO Codex dan BPOM. Nutrisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi si kecil di periode kritis pertumbuhan.
"Selain itu, PUREGROW Organic menggunakan bahan dasar susu organik. Bahan vitamin dan mineral lainnya pun hampir semua nya organik sehingga kandungan susunya 99% Organik.
PUREGROW pun tidak menggunakan sukrosa (gula pasir) maupun perisa, agar si kecil dapat
mengenal dan terbiasa dengan rasa alami susu sehingga membantu ibu membangun selera
sehat si kecil semenjak dini” kata Ibu Anastasia.
Sapi-sapi dalam peternakan Arla diberi makan rumput organik. “Sapi tidak disuntik growth
hormone untuk merangsang produksi susu,” imbuh Anastasia. Lingkungan tempat sapi organik merumput pun bebas pestisida, dan ruang dalam kandang sapi luas sehingga sapi nyaman dan bahagia.
Menurut penelitian, sapi yang bahagia, produksi susunya baik. “Kami juga memastikan tidak ada kontamniasi bahan non organik. Supply chain kami kontrol dengan ketat, mulai dari peternakan hingga ke tangan konsumen di Indonesia,” tegas Anastasia.
Gimana nih, Moms? Sudah siap menerapkan organic parenting dan memberi asupan makanan organik secara rutin untuk anak? Kompakan yuk..
Have a great day..
Khusus di artikel ini, aku mau ngebahas parenting lagi nih.. Lebih tepatnya, mengulik satu jenis pola asuh anak yang tepat disarankan untuk para orang tua, yakni organic parenting. Ini sedikit berbeda dan unik menurutku, apalagi untuk diterapkan di era modern sekarang ini yang hampir semuanya sudah berbau digital.. Wow.. menarik yaa..
Back to Nature, prinsip dasar Parenting Organic yang pantas diterapkan di era millenial.. Yuk kita pahami bersama.. |
Fenomena Pengasuhan Saat Ini
Moms.. sadar gak sih? Saat ini ritme hidup semakin cepat sehingga mempengaruhi pola hidup. Kesibukan yang seakan tanpa henti kadang membuat waktu seakan cepat sekali berlalu..Selain itu, di jaman modern sekarang ini orang semakin akrab bahkan bergantung dengan gawai atau gadget, menyebabkan aktivitas fisik anak bersama orang tua jadi berkurang, sehingga membatasi interaksi antara keduanya.
Duh.. ngeri ya moms, membayangkan fenomena ini.. Apalagi memang di era sekarang ini segala hal semakin dimudahkan dengan adanya gadget. Jadi makin susah deh melepaskan diri dari dari gadget. Iya kan?
Anak di era serba digital ini sudah semakin dekat dengam gawai.. Hal yang mengkhawatirkan sebagian besar orang tua (sumber gambar : merdeka.com) |
Dampak lainnya, anak jadi jarang melakukan aktivitas fisik di luar ruangan. Padahal, dengan beraktivitas di luar bisa merangsang daya motorik, jiwa sosial, serta sikap cinta lingkungan lho..
Jika dibiarkan berlarut-larut, dampaknya bisa berefek panjang, diantaranya
- menurunkan kualitas kesehatan dan mengganggu tumbuh kembang anak.
- anak akan sulit berkonsentrasi, kurang fokus, disebabkan kurangnya stimulasi, padahal konsentrasi adalah modal besar untuk anak belajar di sekolah
- ikatan emosional anak dan orang tua berkurang
- anak rentan mengalami permasalahan emosional, seperti bullying, dll.
- anak cenderung bersifat individualis dan pasif, disertai masalah sosial dan empati
Nah.. gak mau kan terjebak dalam kondisi ini? So, yuk kita bahas lebih lanjut, moms..
Organic Parenting, Pola Asuh yang Menerapkan Konsep Back to Nature
Sebelum jauh membahas tentang Organic Parenting, kita ketahui dulu yuk apa pengertian dari pola asuh ini..
Organic Parenting ialah pola pengasuhan yang mengajarkan anak hidup lebih ramah lingkungan dengan menggunakan cara-cara alami untuk semua aspek kehidupan anak, termasuk aktivitas, konsumsi, dan interaksi dengan orang tua.
Pola asuh organik atau organic parenting hadir sebagai penyeimbang di lingkungan serba modern dan bisa dijadikan alternatif pola asuh bagi kita para orang tua sebagai modal dasar pembentukan karakter anak sedini mungkin.
Dari pengertiannya saja udah bikin saya penasaran pengen tahu dan coba menerapkan organic parenting ini kepada anak saya. Beruntung banget, pada sebuah acara Talkshow bertema "Organic Parenting Semakin Tinggi Minat" yang digelar dalam rangka Hari Gizi Nasional 2020, diterangkan sangat rinci tentang Organic Parenting ini.
Talkshow "Organic Parenting Semakin Tinggi Minat", persembahan Arla Indofood (foto : Arla Indofood) |
Mbak Ayoe Soetomo, seorang psikolog yang hadir sebagai narasumber menjelaskan manfaat dari pola asuh organik ini, diantaranya :
- stimulasi sensorik jadi lebih kaya, karena orangtua selalu menghadirkan hal natural untuk anak, mendukung perkembangan fisik
- asupan nutrisi lebih sehat, mengoptimalkan kemampuan kognitif (nutrisi berkejaran dengan perkembangan sel otak di golden age)
- menjalin hubungan hangat antar anggota keluarga
- mendukung kecerdasan emosi anak
- keluarga jadi lebih sehat karena tumbuh kembang fisik dan kognitifnya berfungsi optimal
Organic parenting sendiri sebenarnya bukan hal baru, meski terdengar kekinian. “Makin banyak orang tua milenial yang teredukasi untuk mencari pola asuh yang lebih tepat untuk anak-anak. Lalu terpaparlah dengan informasi soal organic parenting,” papar Mbak Ayoe.
Ayoe Soetami, M.Psi (Psikolog Anak) |
Lantas, gimana sih cara tepat untuk mulai menerapkan pola asuh organik ini?
- Harus ada komitmen kuat dalam keluarga untuk menerapkan pola asuh organik ini
- Orang tua harus mau mempelajari pola asuh organik ini
- Cermat memilih produk organik untuk keluarga
- Merancang aktivitas yg support pola asuh organik
Untuk membetuk karakter anak yang sukses, sangat dibutuhkan support emosi yang baik dari orang tua, sehingga ia memiliki kecerdasan emosi yang bagus. Pola asuh organik bisa menjadi penyeimbang, agar anak tetap mendapat stimulasi yang baik.
Dengan mendekatkan anak ke alam, anak mendapat stimulasi sensorik penuh. Saat ia berlarian di alam bebas, tercipta stimulasi dari kepala sampai kaki. Demikian pula saat bersepeda. “Otak kanan dan kiri terstimulasi,
anak belajar keseimbangan, otot dan tulangnya pun jadi kuat,” ucap Mbak Ayoe.
Memberi Asupan Makanan Organik sebagai Langkah Penerapan Organic Parenting yang Sehat dan Optimal
Dalam acara talkshow ini, hadir pula dr. Lucia Nauli Simbolon (Dokter Spesialis Anak) yang memberi edukasi tentang perlunya menetapkan makanan organik sebagai bagian dari Organic Parenting.Dr. Lucia menerangkan bahwa makanan organik ialah makanan yang terbuat dari bahan makanan organik, yakni tidak menggunakan pestisida ataupun pupuk sintesis dalam pertumbuhannya.
Tidak ada residu pestisida dalam bahan makanan organik, karena selama pemeliharaannya rutin dilakukan pengurangan paparan dengan pestisida, bahan growth hormone (hormon pertumbuhan), dan GMO (Genetically Modified Organism), sehingga kandungan nutrisinya akan sama dengan makanan konvensional (perlu penelitian ilmiah atau bukti lanjut).
dr. Lucia Nauli Simbolon (Spesialis Anak) |
Nah.. apa sajakah kelebihan bahan makanan organik untuk anak? Ini dia..
- Kapasitas antioksidan lebih baik karena tidak terjadi interaksi negatif bahan kimia
- Jika bahan makanan berasal dari hewan yang mengonsumsi rumput organik, susu dan dagingnya akan lebih timggi kandungan CLA (asam linoleat terkonjugasi) dan Omega 3
- Pada bayi yang sistem imunitas tubuhnya belum sempurna, makanan organik akan membantunya membentuk saluran cerna yang sehat dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
- Bayi mendapat nutrisi awal yang lebih baik
- Rasa makanan organik lebih alami dan segar
Makanan organik termasuk susu, memiliki rasa alami dan segar, sehingga anak-anak menyukainya. Rasanya asli tanpa tambahan apa-apa. Meski tanpa tambahan gula dan perisa, susu sudah memiliki rasa yang enak. Gula tambahan dan perisa akan membuat anak terbiasa dengan rasa manis. Saat besar nanti, dia akan terus mencari rasa yang makin
manis.
“Awalnya, 70% imunitas berada di usus. Bila usus sehat, daya tahan anak pun baik,” ucap dr. Lucia. "Keseimbangan bakteri usus juga akan membuat gut-brain axis terbentuk baik, sehingga fungsi kognitif anak pun turut membaik.
Strategi Makan Sehat ala Organic Parenting
Okay, moms.. Setelah memahami mengenai pola asuh organik, makanan organik, serta manfaatnya, kita juga perlu menerapkan strategi makan sehat ala Organic Parenting. Cara ini penting lho untuk membentuk karakter anak yang lebih menghargai saat-saat makan dan mendorong daya fokusnya ketika makan. Ini diantaranya :- Jangan menyerah perkenalkan jenis makanan baru
- Matikan tv, komputer, dan gawai saat makan
- Batasi jus buah
- Tawarkan selingan sehat di antara waktu makan jika anak terlihat lapar
- Beri variasi pilihan jenis rasa dan jenis makanan sehat untuk anak
- Waktu makan bukan hanya tentang makanan
- Jangan paksa anak untuk makan
Penerapan Pola Makanan Organik untuk Keluarga (foto: hellosehat.com) |
Lalu, gimana dengan pengaturan menunya, moms? Ini dia beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu makanan harian si kecil :
- Berikan protein hewani dan nabati sejak usia 6 bulan
- Sajikan telur, daging, ikan dalam keadaan benar-benar matang
- Jus buah tidak disarankan untuk anak di bawah 1 tahun
- Madu diberi setelah 1 tahun
- Pastikan kebersihan tangan anak sebelum makan
- Hindari pemberian makan dan minum dengan kadar lemak tinggi, pemanis, dan penyedap rasa.
PUREGROW Organic Mendukung Ibu Millenial Menghadirkan Nutrisi Organik Terbaik untuk Si Kecil
Mungkin di antara kita masih ragu bagaimana cara memberi asupan nutrisi organik terbaik untuk anak, apalagi jaman sekarang faktanya semakin susah mencari bahan makanan yang murni organik atau alami. Kebanyakan sudah terpapar pestisida, hormon pertumbuhan, atau bahan penyedap buatan.Untuk menjawab keresahan kita, Arla, produsen susu organik terbesar di dunia menghadirkan PUREGROW Organic yang merupakan produk susu hasil kolaborasi Arla dan Indofood sebagai komitmen untuk mendukung ibu milenial memberi nutrisi terbaik bagi si kecil.
“Kami ingin menjadi teman para ibu milenial dalam menerapkan gaya hidup sehat dan organic parenting yang berkelanjutan, bukan hanya sekadar tren sesaat,” ungkap Anastasia Damayanti, Head of Marketing PT Arla Indofood.
Anastasia Damayanti, Head of Marketing PT Arla Indofood |
Terkait kandungan gizi, susu Arla mengacu pada WHO Codex dan BPOM. Nutrisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi si kecil di periode kritis pertumbuhan.
"Selain itu, PUREGROW Organic menggunakan bahan dasar susu organik. Bahan vitamin dan mineral lainnya pun hampir semua nya organik sehingga kandungan susunya 99% Organik.
PUREGROW pun tidak menggunakan sukrosa (gula pasir) maupun perisa, agar si kecil dapat
mengenal dan terbiasa dengan rasa alami susu sehingga membantu ibu membangun selera
sehat si kecil semenjak dini” kata Ibu Anastasia.
Susu Puregrow Organic, kandungannya 99% organik. |
Sapi-sapi dalam peternakan Arla diberi makan rumput organik. “Sapi tidak disuntik growth
hormone untuk merangsang produksi susu,” imbuh Anastasia. Lingkungan tempat sapi organik merumput pun bebas pestisida, dan ruang dalam kandang sapi luas sehingga sapi nyaman dan bahagia.
Menurut penelitian, sapi yang bahagia, produksi susunya baik. “Kami juga memastikan tidak ada kontamniasi bahan non organik. Supply chain kami kontrol dengan ketat, mulai dari peternakan hingga ke tangan konsumen di Indonesia,” tegas Anastasia.
Gimana nih, Moms? Sudah siap menerapkan organic parenting dan memberi asupan makanan organik secara rutin untuk anak? Kompakan yuk..
Have a great day..