primasariamirati.com

Minggu, 17 November 2019

Yuk.. Cegah Kekurangan Zat Besi pada Anak di 1000 Hari Pertama Kehidupannya dengan Body Friendly Iron

Buibuk.. Gimana sih cara mengatasi kekurangan zat besi pada anak? Mari kita bahas..


maltofer, kekurangan zat besi
Saya dan Radit, anak saya yang saat ini berusia balita

Masa tumbuh kembang anak takkan pernah berulang. Sadarkah kita, bahwa ternyata kita hanya punya kesempatan 1000 hari untuk memberi asupan zat besi kepada si kecil? Masa-masa inilah yang disebut Golden Age, perhitungannya dimulai sejak hari pertama terbentuknya janin dalam kandungan, hingga 1000 hari selanjutnya, sampai anak berusia sekitar 2 tahun.

Kekurangan Zat Besi (Defisiensi Besi)


Sebelum membahas tentang kekurangan zat besi, kita perlu tahu terlebih dahulu bahwa zat besi merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting terhadap fungsi organ dan sel dalam tubuh. Zat besi berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah.

Kita sebagai orang tua seringkali terlena dengan kesibukan, tak jarang hal sepenting gizi harian si kecil bisa luput dari pikiran, sehingga anak beresiko kekurangan zat besi.

Namun, tahukah kita bahwa kekurangan zat besi (iron deficiency) adalah kekurangan gizi yang paling umum? Kasus ini hampir mempengaruhi 3 miliar orang di dunia lho..

Kekurangan zat besi terjadi ketika penyerapan zat besi kurang dari jumlah yang dibutuhkan tubuh. Hal ini bisa disebabkan kurangnya asupan zat besi yang diserap melalui makanan yang kita konsumsi. 

kekurangan zat besi maltofer
Ciri-ciri anak kekurangan Zat Besi (sumber : theasianparent)

Tingkat kekurangan zat besi yang lebih serius yakni anemia, dapat terjadi jika jumlah sel darah merah dalam darah sedikit atau kadar hemoglobin lebih rendah dari normal. Ciri-ciri kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi) bisa dilihat dari kondisi tubuh seseorang : pucat, nafas pendek sampai sesak, lidah bengkak disertai nyeri dan bibir pecah-pecah, mulut kering, tangan dan kaki terasa dingin, rambut rontok, kuku rapuh.

Dalam sebuah acara Maltofer Woman Community di Aston Hotel & Convention Makassar (3/11), yang mengangkat tema "Peran Penting Zat Besi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan" saya belajar lagi dari penjelasan salah satu narasumber, yakni Dr. Victor Siahaya Tjandra, Sp. A, bahwa ternyata Kekurangan Gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan tidak dapat diperbaiki di masa kehidupan selanjutnya. Itulah sebabnya orang tua harus paham pentingnya mencegah kekurangan zat besi pada anak.

maltofer, kekurangan zat besi
Saya di acara Maltofer Woman Community
Saya yang kebetulan seorang ibu dari anak berusia balita, sangat antusias dengan pemaparan Dr. Victor, apalagi tema 1000 Hari Pertama Kehidupan sangat erat kaitannya dengan yang saya alami saat ini. Terkait hal tersebut, bukan hanya nutrisi anak yang wajib diperhatikan, tapi status nutrisi ibu tentu juga sama pentingnya, utamanya selama masa kehamilan dan pertumbuhan janin, di mana bayi mengalami pertumbuhan otak, juga merupakan kesempatan untuk bayi bisa membangun tinggi badan dan berat badan potensial, sehingga ibu hamil butuh gizi mikro, protein, dan kalori.

Mengapa Zat Besi sangat Penting Dalam Proses Pertumbuhan Anak?


Sebelum membahas lebih jauh tentang manfaat zat besi untuk tumbuh-kembang anak yang dijelaskan Dr. Victor, saya mau curhat sedikit tentang seringnya saya dicerewetin sama adik saya yang kebetulan seorang dokter. Bawelnya itu lantaran sikap saya yang cenderung acuh tak acuh menghadapi selera makan anak saya yang picky-eater.

kekurangan zat besi, maltofer
dr. Victor Siahaya Tjandra, Sp.A
Saya akui, memang saya sempat menyerah ketika anak saya cuma geleng-geleng bahkan melepeh ketika disuapkan lauk daging atau sayuran.. "Baunya gak enak.." atau "Susah digigit.." sering jadi alasan untuk menolak makanan sehat yang saya sendokkan untuknya.

Seakan menemui jalan buntu, saya putuskan mengikuti saja selera makan anak saya.. Karena dia suka yang kriuk-kriuk, jadilah saya hanya memberi makan nasi dengan lauk krupuk.. (Maafkan saya, buibuk.. Saat ini saya sudah kapok bersikap gini..)

Nah.. karena berkali-kali menyaksikan saya hanya menyuapkan lauk krupuk ke anak, adik saya benar-benar sudah tidak tahan untuk segera menceramahi saya.. "Kok Radit cuma dikasih lauk krupuk? Gimana anaknya mau gede kalo tiap hari cuma makan karbohidrat sama krupuk? Zat besinya gimana? Hati-hati lho.. Pertumbuhannya bisa terhambat kalo kekurangan zat besi..", gitu katanya.

Sebagai ibu, kita harus bisa kreatif dalam menyajikan menu makanan agar mengundang selera makan si anak..

Kadang pula saya sajikan makanan disertai teh manis atau susu untuk menambah selera makannya. Memang sih, Radit lumayan semangat makan kalau ditemenin minuman yang manis-manis.. Tapi, bukannya seneng, adik saya malah tambah cerewet. Katanya, teh itu bisa menghambat penyerapan zat besi.. Duh.. makin pusing deh saya..

Dibawelin seperti itu sempat bikin saya kesel juga sih, apalagi sebagai orang awam, pemahaman saya memang sempit banget soal ini. Pikir saya saat itu, kekurangan zat besi hanya dialami oleh orang-orang Anemia.

Setelah iseng-iseng browsing sambil nyari-nyari solusi pemenuhan nutrisi dalam makanan anak, akhirnya saya benar-benar kesentil dan harus mengakui bahwa perkataan adik saya memang benar adanya.

Kekurangan zat besi gak hanya tentang anemia, tapi lebih kepada perannya dalam menyokong tumbuh-kembang seorang anak, terutama di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Gak heran lagi deh kenapa adik saya bisa demikian bawelnya menyinggung cara saya mengatur menu makan Radit di usia balitanya.

Hati Ayam, Lauk kesukaan Radit ini mengobati kekhawatiran saya akan potensi kekurangan zat besi pada anak (sumber : mommyasia)

Sejak saat ini pula, saya jadi sering beli hati ayam yang syukurnya, kebetulan Radit doyan banget sama rasanya, mudah dikunyah, dan punya kandungan zat besi tinggi. Sesekali saya juga mencampurkan sayur seperti wortel atau potongan sayuran hijau ke nasinya.

Menurut penjelasan Dr. Viktor, ini lho manfaat nutrisi (termasuk zat besi) pada 1000 Hari Pertama Kehidupan janin dan anak :
- Nutrisi sebagai penunjang perkembangan otak, sehingga berperan penting merangsang kemampuan  kognitif dan edukasional anak.
- Nutrisi menyokong pertumbuhan dan massa otot, serta komposisi tubuh, yang secara langsung mengontrol imunitas dan kemampuan kerja tubuh.
- Nutrisi memberikan kemampuan bagi tubuh dalam mengatur metabolisme Glukosa, Lipid, Protein, Hormon, Reseptor/Gen agar mampu mencegah resiko diabetes, obesitas, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stroke, dan penuaan.

maltofer, kekurangan zat besi
Zat Besi sangat baik peranannya untuk meningkatkan daya tangkap dan konsentrasi anak saat belajar

Dalam pengaruhnya terhadap perkembangan otak, zat besi ternyata berperan sangat penting terhadap perkembangan metabolik, motorik, dan struktur otak janin dan anak, yakni pada bagian berikut :
- Korteks cerebral yang sangat besar kontrolnya terhadap perhatian, memori/ingatan, kesadaran persepsi, daya pikir dan bahasa anak.
- Hippocampus, merupakan pusat memori untuk pengenalan, pengolahan memori spasial, mentransfer memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang.

Jadi, jika anak mengalami defisiensi atau kekurangan zat besi, tentu akan menghambat perkembangan otaknya, terutama di 1000 Hari Pertama Kehidupan anak, karena pada masa Golden Age inilah perkembangan neuron berlangsung sangat cepat. Perlu dicatat juga, bahwa resiko kekurangan zat besi (defisiensi) paling tinggi terjadi pada usia 6-12 bulan yang bahayanya bisa mengganggu perkembangan otak.


Dari Mana Asupan Zat Besi Bisa Diperoleh?


Dari penjelasan di atas, saya jadi sadar, ternyata memang besar sekali ya peran zat besi terhadap tumbuh kembang anak, gak cuma untuk struktur tubuh, tapi juga langsung mengontrol fungsi otak.. Duh.. kebayang deh ngerinya kalo anak kekurangan zat besi, lantas melemahkan respon otaknya..

maltofer, kekurangan zat besi
Makanan yang mengandung zat besi (sumber : hellosehat)

Asupan Zat Besi untuk Anak bisa diperoleh dari makanan hariannya, terdiri dari :

Makanan Mengandung Besi-heme, dapat diperoleh dalam daging, ayam, dan ikan (daya absorpsi atau penyerapan zat besinya 2-3 kali lebih mudah dibanding besi-nonheme).
Makanan Mengandung Besi-nonheme, terdapat pada sayur-sayuran. (proses absorpsi besi-nonheme oleh tubuh bisa terhambat oleh zat-zat yang mengandung kalsium atau polifenol, namun bisa dikuatkan dengan konsumsi vitamin C).

Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak di 1000 Hari Pertama Kehidupannya

Sekali lagi, 1000 Hari Pertama Kehidupam seseorang buka dihitung dari hari kelahirannya, tapi dimulai dari proses pembentukan janin dalam kandungan. Makanya, status nutrisi ibu juga penting, sehingga kita diwajibkan rutin mengonsumsi suplemen zat besi ataupun makanan yang tinggi kandungan zat besinya.

maltofer, kekurangan zat besi
Dalam Acara Maltofer Woman Community, kita diajak untuk lebih aware terhadap pemenuhan kebutuhan zat besi harian anak..

Setelah anak dilahirkan, ia membutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro) secara seimbang dari ASI eksklusif sampai 6 bulan, diteruskan dengan MP-ASI untuk pemenuhan zat besinya.

Lantas, gimana sih cara mencegah kekurangan zat besi pada anak, terutama di 1000 Hari Pertama Kehidupannya?

Dr. Viktor punya tips jitu nih buat kita, terutama buat ibu-ibu yang anaknya picky-eater seperti saya..

- Konsumsi makanan yang mengandung zat besi minimal 2kali sehari. Perlu diingat, bahwa sayuran hijau (besi non-heme) mengandung zat besi tinggi, tetapi hanya diserap 3-8%, berbeda dengan zat besi dari makanan hewani (besi-heme) yang mampu diserap hingga 23% oleh tubuh. Makanan seperti tahu, telur, dan kacang-kacangan.

- Konsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Karena vitamin C dapat meningkatkan absorpsi zat besi dari serealia dan sayuran sebanyak 2 kali lipat, sehingga lebih banyak zat besi yang dapat diserap oleh saluran cerna. Tipsnya, masaklah makanan yang tinggi kandungan zat besinya, dipadukan dengan sumber vitamin C seperti jeruk, jeruk limau, stroberi, brokoli, atau paprika.

Maltofer, Kekurangan Zat Besi
Karena Radit termasuk anak picky-eater, jadi saya harus terapkan trik tertentu agar dia mau makan.. Salah satunya dengan membuat kreasi makanan..

- Hindari mengonsumsi susu atau teh saat makan utama, karena kandungan kalsium yang tinggi pada susu dapat menghambat penyerapan zat besi. Sementara teh mengandung zat polifenol yang dapat menghambat absorpsi zat besi. Disarankan mengonsumsi susu atau teh diminum di luar waktu makan utama.

- MP-ASI fortifikasi bisa jadi alternatif. Bayi perlu makan hati ayam sebanyak 85gram sehari (setara 3 potong sedang) atau 385gram daging sapi (hampir 1,5 porsi steak orang dewasa) untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian, yakni 11mg/hari. Jumlah ini tentu sangat banyak untuk bayi berusia 6-12 bulan, sehingga MPASI fortifikasi yang kaya besi bisa jadi alternatif asupan zat besi.

Tabel Makanan Pendamping ASI (MPASI) dari WHO/UNICEF panduan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak (sumber : duniasehat)


Terapkan Pola Makan yang Efektif untuk Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak

Setelah memahami cara mencegah kekurangan zat besi dari segi pola makan, dengan memperhatikan kandungan nutrisi makanan yang kita berikan ke anak, ternyata ada saran juga nih untuk mengatur jadwal makannya, agar penyerapan zat besinya juga lebih efektif.

- Jadwal makanan utama dan snack (makanan selingan) secara teratur dan konsisten, yaitu 3x makanan utama dan 2x makanan kecil, termasuk susu yang bisa diberikan 2-3x sehari.

- Upayakan waktu makan tidak boleh lebih dari 30menit.

- Konsumsi air putih saja ketika waktu makan, bukan dengan teh atau susu agar penyerapan zat besinya lebih optimal

Mencegah Kekurangan Zat Besi dengan Suplemen Zat Besi Body Friendly Iron

Sejatinya, 1000 Hari Pertama Kehidupan atau Golden Age, sesuai artinya adalah masa-masa emas tumbuh kembang seorang anak, yang jika berfungsi optimal, akan berdampak secara jangka panjang ke proses perkembangan seseorang hingga menginjak usia dewasa.

maltofer, kekurangan zat besi
Yuk Cegah Kekurangan Zat Besi pada Anak agar ia tak kehilangan keceriaannya..

Kekurangan zat besi (defisiensi) pada ibu mempengaruhi status zat besi dan perkembangan otak janin, serta memungkinkan terjadinya peningkatan resiko defisiensi dan perubahan perilaku bayi. Sementara itu, kekurangan zat besi pada bayi akan berefek pada kinerja kognitif jangka pendek dan jangka panjang, perilaku sosio-emosional, serta perkembangan motoriknya.

Selain dari makanan, asupan zat besi dapat pula diperoleh dari suplemen zat besi. Tapi, memilih suplemen zat besi juga tidak boleh sembarangan, harus yang mudah diserap dan aman bagi tubuh, minim efek samping, atau body friendly iron.

Jujur, saya pun sempat meragukan suplemen zat besi yang pernah saya konsumsi sebelumnya. Bagai pucuk dicinta ulam tiba, di Maltofer Woman Community, hadir Dr. Karlinda Megawati dari Combiphar yang menyampaikan satu solusi memilih suplemen zat besi yang baik untuk tubuh, yakni Maltofer.

maltofer, kekurangan zat besi
Dr. Karlinda Megawati dan Dr. Victor Siahaya

Saya sendiri baru kali itu kenal dengan Maltofer. Selama ini, saya mengenal Combiphar sebagai brand obat-obatan yang produknya banyak dipilih masyarakat Indonesia untuk sebagai solusi  mengatasi penyakit.

Mengenal Maltofer, Body Friendly Iron yang Berbeda dari Suplemen Zat Besi Lainnya

Kasus kekurangan zat besi bisa terjadi pada siapa saja, tanpa batasan usia, dari anak-anak hingga dewasa, dikarenakan kurangnya kandungan zat besi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Akibatnya, kadar zat besi dalam tubuh ikut menurun.

Oleh karena itu, peranan suplemen zat besi menjadi penting. Alasan ini yang melatarbelakangi Combiphar ketika meluncurkan Maltofer, suplemen zat besi oral untuk semua usia, yang secara klinis mampu memperbaiki kadar zat besi dalam tubuh, sebagai terapi pencegahan kekurangan zat besi atau Anemia Defisiensi Besi. Maltofer merupakan produk Swiss yang telah hadir di lebih dari 80 negara.

maltofer, kekurangan zat besi
Maltofer, Suplemen zat besi yang aman untuk tubuh, minim efek samping

Mengapa Maltofer Berbeda ?

Kebanyakan orang mengonsumsi suplemen zat besi yang mengandung ferrous salt, seperti ferrous sulphate, ferrous fumarate, dll). Ferrous salt inilah yang diserap tubuh secara tidak terkontrol, sehingga dapat menimbulkan efek samping seperti konstipasi, perut kembung, diare, dan rasa mual.

Awalnya, saya sempat menyangka kalau Maltofer ini semacam multivitamin atau suplemen zat besi yang cenderung sama dengan produk sejenis. Sebelumnya, saya pernah disarankan oleh dokter untuk minum suplemen zat besi setelah bersalin, tapi tidak lama sesudahnya, perut saya terasa kembung. Efek samping inilah yang membuat saya agak malas mengonsumsi suplemen zat besi, lupa akan pentingnya zat besi untuk tubuh.

maltofer, kekurangan zat besi
Maltofer berbeda dengan suplemen zat besi lainnya, sangat baik untuk menunjang pertumbuhan anak di 1000 Hari Pertama Kehidupannya

Begitupun ketika pertama kali bertemu Maltofer, saya sempat takut kalau-kalau Maltofer beresiko sama. Ternyata, setelah dijelaskan oleh Dr. Karlida, ternyata persepsi saya salah lho, buibuk.. Preparat Maltofer hanya mengandung zat besi saja, yakni Iron Polymaltosa Complex (IPC), senyawa larut air yang terdiri dari inti besi (III)-hidroksida dengan polymaltosa shell yang menyerupai ferritin.

IPC dalam Maltofer diserap secara aktif dan terkontrol agar tubuh hanya menyerap zat besi sesuai kebutuhan, sehingga penyerapan zat besi menjadi lebih efektif, dan mengurangi timbulnya efek samping.

Karena IPC ini pula, Maltofer aman-aman saja jika Maltofer diminum bersama teh atau susu, tidak akan menimbulkan reaksi negatif yang bisa menghambat penyerapan zat besi (telah diuji coba di Maltofer Woman Community).

Uji Coba Daya Serap Maltofer dalam minuman teh, terbukti bahwa Maltofer masih bisa larut tanpa menimbulkan reaksi negatif

Lapisan polymaltosa pada Maltofer memberi stabilitas dan kelarutan komponen kompleks besi, sehingga toksisitasnya rendah dan torabilitasnya baik. Inilah sebabnya Maltofer layak dikatakan sebagai body friendly iron.

Soal rasa, Maltofer juga punya keunikan tersendiri yakni rasa coklat Swiss yang membuatnya lebih enak dikonsumsi untuk segala usia.

Varian Maltofer, Body Friendly Iron

Untuk bisa segera merasakan manfaat Maltofer bagi tubuh, ternyata tidak susah lho.. Karena saat ini Maltofer sudah tersedia di apotek dan toko obat seluruh Indonesia dalam 4 varian, diantaranya :

- Maltofer drops 30 ml, kemasan tetes yang dapat diminum oleh segala usia, dari bayi, anak-anak, hingga dewasa (termasuk ibu hamil dan menyusui)
- Maltofer sirup 150 ml, kemasan sirup untuk anak dan dewasa
- Maltofer Chew, suplemen zat besi pertama di Indonesia dalam varian tablet kunyah
- Maltofer Fol tablet kunyah, dengan kandungan adam folat untuk ibu hamil.

Maltofer tersedia dalam 4 varian untuk segala usia (sumber foto : Maltofer)


Kita dianjurkan mengonsumsi Maltofer selama atau setelah makan. Maltofer drops dan sirup dapat dicampur dengan jus buah dan sayuran, atau dengan minuman botol. Adanya pewarnaan tidak mempengaruhi rasa maupun khasiatnya. Maltofer tablet dapat dikunyah atau ditelan langsung. Dosis harian dapat dibagi dalam beberapa dosis atau dapat dikonsumsi sekaligus.

Saya sendiri sudah mencoba Maltofer Chew sebagai suplemen zat besi harian saya. Kesan pertama, rasa coklat Swiss-nya sangat enak, sehingga saya yakin anak-anak juga bakalan suka sama rasanya. Selama beberapa hari konsumsi, saya tidak merasakan ada efek samping seperti konstipasi atau mual. Begitupun jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau minuman lainnya, saya merasa nyaman-nyaman saja.

Sebagai body friendly iron, Maltofer sangat bisa diandalkan sebagai coverage bagi tubuh dalam mencegah kekurangan zat besi di 1000 Hari Pertama Kehidupan, sebagai suplemen zat besi untuk ibu hamil dan janinnya, juga untuk anak-anak.

Maltofer, kekurangan zat besi
Maltofer Chew atau Tablet Kunyah, tersedia dalam rasa coklat Swiss yang enak

Di acara Maltofer Woman Community, Dr. Karlinda juga sempat menyinggung bahwa Maltofer tetap aman jika diminum bersamaan dengan obat-obatan lain, namun ada baiknya menghubungi dokter atau apoteker dulu.

***
Maltofer, kekurangan zat besi
Blogger Makassar yang hadir dalam Maltofer Woman Community

So, yuk kita sebagai ibu lebih semangat memberikan asupan zat besi sesuai kebutuhan tubuh anak. Jangan sampai anak kita mengalami kekurangan zat besi. Apalagi saat ini sudah ada Maltofer yang siap menjadi solusi mengatasi masalah kekurangan zat besi, dengan formulanya yang lebih aman untuk tubuh..

Untuk info lebih lanjut mengenai Maltofer, cek di maltofer.combiphar.com atau di instagram @maltoferid dan di facebook Maltofer Indonesia.

Have a Nice Healthy Day..

***
#maltofer
#maltoferwomancommunity
#maltoferIndonesia
#Combiphar
#Makassar

  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

36 komentar:

  1. indahjuliarti.com17 November 2019 pukul 21.10

    radit keliatannya seneng banget. aku tau pasti kebutuhan zat besinya sudah terpenuhi kan? apalagi bundanya selalu updte masalah kesehatannya dan kesehatan radyt kan. Senang liat radit bahagia kek bahagianya bunda

    BalasHapus
  2. Eryvia MaroniE17 November 2019 pukul 21.32

    Radiiit, kesukaan kita sama, makan ati ayam! Hehe.

    Btw langsung ka minder baca tulisannya Prima, bagus banget penjelasannya.

    BalasHapus
  3. Fillyawie18 November 2019 pukul 07.05

    Aku suka Maltofer punya banyak sekali varian yang disesuaikan dengan kebutuhan dan usia. Kebetulan aku tuh dah bosen sama suplemen zat besi dalam bentuk sirup, rasanya itu lho. Makanya seneng pas tahu Maltofer ada tablet kunyahnya

    BalasHapus
  4. Yuni Bint Saniro18 November 2019 pukul 10.31

    Bisa banget ini jadi referensi kalau pas mau berkeluarga dan berencana punya anak.

    Pas adik bungsu sih memang suka banget dengan hati ayam. Dan belum paham mengenai pentingnya menjaga asupan zat besi di usia 1000 hari pertama sih.

    Thanks for sharing mbak. Jadi bisa lebih aware lagi ke depannya

    BalasHapus
  5. lrdailyroutine18 November 2019 pukul 10.33

    wuah rasanya rasa coklat ya mom. duh bisa lebih mudah nih diberikan pada anak2 yg lebih banyak doyannya manis2.

    BalasHapus
  6. blogger parenting18 November 2019 pukul 11.59

    Ternyata kebiasaan orang Indonesia uang hobi minum teh setelah makan dapat berakibat pada kekurangan zat besi ya..

    Dan kebetulan si bungsuku hari ini adalah hari pertama mpASI, aku besok sedia hati ayam deh

    BalasHapus
  7. Dyah (Author roemahaura.com)18 November 2019 pukul 17.55

    Baru tahu 100o hari pertama anak penting untuk mencukupi zakt besinya. kerennya sekarang ada maltofer ya mbak

    BalasHapus
  8. Gita18 November 2019 pukul 20.13

    Kita sebagai orang tua harus mencontohkan langsung ya tentang
    konsumsi air putih saja ketika waktu makan, bukan dengan teh atau susu agar penyerapan zat besinya lebih optimal

    BalasHapus
  9. lendyagasshi19 November 2019 pukul 04.27

    Iya kan yaa...pas hamil trimester pertama terutama, pasti di resepin zat besi deeh..
    Dan humm rasanya kan yaa, eyym...
    Maltofer sepertinya beda yaa..dari segi rasa, juara!

    BalasHapus
  10. nurul rahma19 November 2019 pukul 05.25

    Nah!
    Aku tuh kalo habis makan kebiasaan minum es teh, cegluk cegluk.... ga taunya itu ngga bagus buat tubuh. Hiks.
    Semoga MALTOFER bisa jadi solusi utk kita semua yaaaa

    BalasHapus
  11. Ety Budiharjo19 November 2019 pukul 06.55

    Radit bagus pola makannya ya. Udah mau makan hati ayam. Anak2 ku agak susah makan hati ayam. Pernah coba katanya pahit...hehehe. Untung ada MALTOFER bisa mengcover kebutuhan zat besi yak.

    BalasHapus
  12. Primasari AndiMirati19 November 2019 pukul 09.32

    iya betul kak.. salah satu kelebihan Maltofer ada,pada rasa coklat Swissnya yg enak :)

    BalasHapus
  13. LinRaNa Mom19 November 2019 pukul 10.44

    Ternyata makanan sehari-hari keluarga kami sudah mengandung zat besi. Alhamdulillah

    TDinya sempat khawatir juga ni anak anak dan saya kekurangan zat besi

    BalasHapus
  14. bundadzakiyyah19 November 2019 pukul 11.12

    kira-kira kalau orang dewasa kekurangan zat besi apakah juga mengalami ciri-ciri serupa dengan anak-anak tersebut ya mbak? Dan apakah kalau orang dewasa rambut rontok itu termasuk kekurangan zat besi ya?

    BalasHapus
  15. Fenni Bungsu19 November 2019 pukul 15.01

    Daku pikir hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami kekurangan zat besi. Ternyata ana kecil pun bisa juga. Cuma pasti miris ya, harus cepat ada penanganan lebih lanjut

    BalasHapus
  16. dhenok hastuti19 November 2019 pukul 17.57

    sepertinya kecil saya dulu kurang zat besi. tuanya anemia mulu haha.. iya, betul, pemenuhan zat besi sedari dini sangat penting.

    BalasHapus
  17. Zefy19 November 2019 pukul 19.06

    Ternyata ada alternatif lain juga ya untuk tambahan suplemen zat besinya, dan cukup aman pula. Boleh ah nanti dicoba.

    BalasHapus
  18. Utie Adnu19 November 2019 pukul 19.33

    Mba dirimu udah d Jakarta di lagi kah?? Iya nih penting bangt 1000hpk buat anak ya menentukan tumbuh kembangnya baru nih klo supplemen.Maltofer aman-aman saja jika Maltofer diminum bersama teh atau susu,

    BalasHapus
  19. Nurhilmiyah19 November 2019 pukul 21.14

    Tfs yaa Mbak Prima,, iya nihh anakku 400an hari lagi bakal melalui 1000 hari pertamanya. Pas banget ada ulasan mbak nih mengenai Maltofer, utk mencegah kekurangan zat besi pada anak ya

    BalasHapus
  20. Sri rahayu19 November 2019 pukul 23.11

    Bener banget..jadi emak kudu kreatif..tapi ngga semudah ucapan..hiks sebab ide itu datangnya ngga bisa dipaksa.. Semangat maak penuhi asupan zat besi buah hati

    BalasHapus
  21. Bambang Irwanto20 November 2019 pukul 08.29

    Dulu itu banyak orang mengira, kalau memberi nutrisi, termasuk zat gizi pada anak ya saat mulai lahir saja ya, Mbak Prima. Tapi justru sejak dalam kandungan. Dan biasanya zat besi banyak dari buah juga. Hanya kadang anak-anak tidak suka. Makanya ini cara baru, agat zat besi untuk anak tercukupi. Itu rasa Cokelat swiss pasti digemari anak-anak.

    BalasHapus
  22. Suzannita20 November 2019 pukul 08.52

    Penting sekali ya memenuhi kebutuhan asupan zat besi

    BalasHapus
  23. Citra20 November 2019 pukul 09.56

    Informasi yang kece kak, makasih ya... baru tahu lho kekurangan zat besi bisa buat rambut rontok. Note deh, jangan sampai anak kekurangan zat besi

    BalasHapus
  24. Donasaurus20 November 2019 pukul 10.14

    Event Maltofer Woman Community emang keren dan bermanfaat sebagai refrensi tumbuh kembang anak sehingga terhindar dari kekurangan zat besi

    BalasHapus
  25. Selvijua3120 November 2019 pukul 16.44

    Ternyata anak juga bisa terkena kekurangan zat besi juga ya, dan aku baru tahu nih merk maltofer, dan ternyata bsa untuk suplemen zat besi pada anak.

    BalasHapus
  26. April Hamsa20 November 2019 pukul 18.57

    Terima kasih infonya mbak Prima aku jd tau kalau maltofer jg ada buat anak. Dulu anak keduaku terapi zat besi juga kyknya ya obat semacam maltofer ini. Emang bayi yang asi aja itu berpotensi kena ADB, kekurangan zat besi jd kudu diperhatikan baik2 asupan makanan yg mengandung zat besinya.

    BalasHapus
  27. Susi Susindra20 November 2019 pukul 19.39

    Saat hamil, anak bisa dapat tabungan zat besi dari ibunya. Setelah lahor, ia harus mencari sendiri. Fortifikasi MPASI bisa jadi solusi. Tapi mungkin anak hanya doyan sebentar, setelah itu akan serupa peperangan. Hahaha.
    Yah, maltopfer bisa jadi solusi juga.

    BalasHapus
  28. Faisol abrori20 November 2019 pukul 20.40

    Dari SD sih tau kalo zat besi ini penting banget untuk pertumbuhan anak, alhamdulillah sekarang sudah ada obat yang mencegah kekurangan zat besi, maltofer. Nice info

    BalasHapus
  29. Ilham Sadli20 November 2019 pukul 21.37

    Zamanku dulu jaran kekurangan zat besi kak, karena punya idola Seorang Popeye yang selalu mengkonsumsi Bayam (yang faktanya) mengandung kaya Zat Besi.. Sekarang anak-anak gak ada idolanya, jadi cara pencegahan seperti ini memang harus dilakukan

    BalasHapus
  30. jendelamamak20 November 2019 pukul 22.04

    Intinya sejak mpasi memang harus penuhi gizi seimbang bayi ya mbak. Kalo mau ditambah suplemen zat besi, tinggal maltofer aja. Makasi infonya.

    BalasHapus
  31. jendelamamak20 November 2019 pukul 22.04

    Intinya sejak mpasi memang harus penuhi gizi seimbang bayi ya mbak. Kalo mau ditambah suplemen zat besi, tinggal maltofer aja. Makasi infonya.

    BalasHapus
  32. Dian Restu Agustina20 November 2019 pukul 23.03

    Lengkap sekali penjelasan seputar zat besinya Mbak...Terima kasih
    Kekurangan zat besi baik pada anak maupun dewasa berbahaya ya. Dengan bantuan suplemen seperti Maltofer ini akan teratasi

    BalasHapus
  33. malicaahmad.com12 Desember 2019 pukul 18.14

    Lengkap sekali penjelasannya mbak. Saya jadi tahu banyak makanan apa saja yang harus dikonsumsi supaya kebutuhan zat besi di tubuh tercukupi. Dan yang harus diubah memberikan susu pada anak selesai makan utama nih

    BalasHapus
  34. SiKlimis17 Desember 2019 pukul 10.56

    Bisa banget ini jadi referensi kalau pas mau berkeluarga dan berencana punya anak.

    BalasHapus
  35. rhina cantik2 Agustus 2020 pukul 02.11

    gelaja munculnya jerawat saat haid
    penyebab munculnya jerawat saat haid
    cara mengatasi munculnya jerawat saat haid
    obat jerawat saat haid
    obat jerawat isotretinoin
    obat isotretinoin 10mg
    obat isotretinoin 20mg
    obat aborsi cytotec
    obat menggugurkan janin
    obat penggugur kandungan murah
    obat pelancar haid cytotec
    obat yang bisa mengakibatkan keguguran
    obat pelancar haid
    obat pelancar haid alami
    obat pelancar haid paling manjur
    obat pelancar haid resep dokter

    BalasHapus
  36. Unknown6 April 2022 pukul 01.09

    Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Pinterest

Kumpulan Emak2 Blogger

Kumpulan Emak2 Blogger
Kumpulan Emak2 Blogger

About

Popular Posts

Categories

BTemplates.com

Blogroll

Blogroll

About

Copyright © proud to be a mom | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com