Teman-teman.. apa yang terlintas pertama kali di benak kalian saat mendengar kata ekspor?
Bagi saya pribadi, kegiatan ekspor atau pengiriman produk ke luar negeri adalah satu kebanggaan, apalagi tujuannya jelas, yakni untuk membantu mendorong perekonomian negara, terutama untuk Indonesia, yang notabene memiliki banyak sekali potensi alam dan komoditas yang kualitas dan manfaatnya tak kalah jauh dengan produk luar.
Bagi saya pribadi, kegiatan ekspor atau pengiriman produk ke luar negeri adalah satu kebanggaan, apalagi tujuannya jelas, yakni untuk membantu mendorong perekonomian negara, terutama untuk Indonesia, yang notabene memiliki banyak sekali potensi alam dan komoditas yang kualitas dan manfaatnya tak kalah jauh dengan produk luar.
Saya ikut hadir dalam Upacara Peresmian Produk Ekspor PT. Soho Industri Pharmasi |
Satu kabar baik datang dari dunia farmasi atau fitofarmaka. Pada hari Jumat, 13 Desember 2019, PT SOHO Industri Pharmasi berhasil mengekspor produk unggulan berbahan dasar Temulawak, yakni sebanyak 49.187 box Curcuma Plus Emulsion serta Curcuma Plus DHA (varian Orange dan Strawberry) ke Kamboja untuk pertama kalinya, ditandai dengan sebuah Upacara sekaligus syukuran atas Peresmian Produk Ekspor di kantor SOHO Jakarta Timur.
Kegiatan ekspor ini sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk memacu ekspor produk jadi guna mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menekan defisit transaksi berjalan.
Curcuma Plus, Produk Berbahan Dasar Temulawak yang berhasil diekspor PT. Soho Industri Pharmasi ke Kamboja tahun ini |
Upacara peresmian ini dilakukan langsung secara simbolis dengan penutupan truk kontainer, pemecahan kendi, dan pelepasan truk oleh Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Ibu Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP, didampingi Bapak Tan Eng Liang selaku presiden komisaris Soho Global Health.
Produk ekspor berbahan dasar Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang akan dikirim ke Kamboja ini merupakan hasil hilirisasi pemanfaatan penelitian obat tradisional yang dibangun dari koordinasi intensif antara Academic, Bussines, Community, dan Government (ABCG).
Seremonial Secara Simbolis, Peresmian Pengiriman Produk Ekspor oleh Kepala BPOM didampingi Presiden Komisaris Soho Global Health |
Pengiriman produk berbahan dasar temulawak ini merupakan ekspor terakhir PT. Soho Industri Pharmasi selama 2019, setelah sebelumnya berhasil mengekspor ke Brunei, Cambodia, Cameroon, Mauritius, Mongolia, Myanmar, Philippine, Sri Lanka, Timor Leste, dan
Vietnam.
Keberhasilan PT. Soho Industri Pharmasi dalam hal ekspor temulawak ini mengisyaratkan bahwa produk obat tradisional dan suplemen kesehatan asal Indonesia mampu menembus pasar ekspor dan diterima oleh konsumen internasional.
Curcuma xanthorrhiza atau yang lebih dikenal dengan nama Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang menghasilkan rimpang atau umbi akar yang memiliki khasiat sebagai tumbuhan herbal (tumbuhan obat). Tanaman ini banyak tumbuh di dataran pulau Maluku, Jawa dan Kalimantan.
Manfaat Temulawak telah terbukti secara turun temurun dan terpublikasi di berbagai jurnal ilmiah. Temulawak yang dikategorikan sebagai anggota jahe-jahean ini memiliki ragam manfaat mulai dari anti oksidan, anti inflamation/radang, menjaga nafsu makan untuk anak dan dewasa, menyehatkan pencernaan, menjaga kesehatan hati, menjaga daya tahan tubuh hingga mencegah penyakit kanker.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Badan POM yang telah mendukung ekspor ini, terutama pada proses registrasi ekspor yang terbit dalam waktu hitungan hari saja,” ujar Tan Eng Liang.
Tanaman Temulawak menjadi cinderamata yang diserahkan PT. Soho Industri Pharmasi kepada pihak BPOM |
Saat ini, gaya hidup masyarakat dalam hal kesehatan mulai kembali menerapkan konsumsi produk alami, salah satunya temulawak. Tren ini memberi peluang dan potensi terhadap pengembangan obat herbal dengan pemanfaatan kekayaan tumbuhan di Indonesia.
PT. Soho Industri Pharmasi berkomitmen untuk meningkatkan nilai temulawak di mata dunia. Sohi sendiri menggunakan temulawak organik yang dikembangkan di pusat riset SOHO Centre of Excellence in Herbal Research (SCEHR) di Sukabumi, yang merupakan perwujudan sinergi yang diciptakan SOHO Global Health dengan berbagai elemen dalam ABGC (Academic, Business, Government, Community) Linkage dalam konsep “seed to patient” yang semua mutu prosesnya dikontrol.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selalu mendukung Industri Farmasi dalam mengembangkan produk hingga memasarkan produknya ke mancanegara, terutama obat tradisional yang berasal dari herbal asli Indonesia, yang merupakan salah satu dari 17 negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia.
Sebagai bentuk apreasiasi terhadap keberhasilan PT. Soho Industri Pharmasi dalam ekspor temulawak ini, BPOM melakukan dukungan percepatan pengembangan obat tradisional melalui berbagai terobosan seperti penyederhanaan regulasi, simplifikasi registrasi, dan coaching clinic.
BPOM juga menginisiasi pembentukan Satuan Tugas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Fitofarmaka untuk memfasilitasi hilirisasi penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
“Kami terus mendukung pelaku usaha yang serius dalam mengembangkan, memproduksi, dan mengekspor produk dalam negeri berdaya saing tinggi yang berasal dari tanaman asli Indonesia,” ujar Penny K. Lukito.
Salah satu kunci untuk dapat mewujudkan kemandirian obat dalam negeri, industri harus dapat memenuhi standar kualitas secara konsisten agar produknya dapat diterima oleh negara tujuan ekspor, karena itu BPOM sangat mengapresiasi keberhasilan SIP mengekspor produk-produk berbahan dasar Temulawak ke berbagai negara.
Di akhir sambutannya, Kepala BPOM memberikan selamat dan harapannya kepada PT SOHO Industri Farmasi atas pencapaian ini.
“Selamat dan sukses, semoga SOHO terus berkreasi dan berinovasi. Tentunya ini bukan saja akan berdampak pada SOHO semata, tapi juga kepada kesejahteraan masyarakat dan kebanggaan Indonesia. Semoga apa yang dilakukan SOHO dapat menginspirasi industri farmasi lainnya untuk turut go international, memperkenalkan produk herbal Indonesia ke kancah dunia.” tutupnya.
***