"Seneng banget bisa ikut Jelajah Cita-cita karena seru, bisa tau banyak tentang pekerjaan dari orangnya langsung, dan bisa ketemu banyak teman." (Pendapat RADIT setelah ikut Jelajah Cita-cita)
Ada banyak sekali drama yang terjadi pagi itu, Minggu, 18 Desember 2022. Diawali sulitnya membangunkan Radit yang masih pengen leyeh-leyeh di kasur dengan alasan "ini weekend, ngapain mesti bangun pagi?", lanjut maksa dia mandi pagi dengan muka cemberut, tapi lama-lama setelah kubujuk kalau perginya bakal naik bus Trans Mamminasata ke lokasi, Radit mulai semangat.
Memang rada susah awalnya menjelaskan ke Radit tentang tujuan kita hari itu. Sangat jauh berbeda dibanding saat Radit masih kecil yang diajak ke mana aja mau, yang penting perginya sama aku. Radit sudah 7 tahun sekarang, sudah jadi anak SD, makin kritis, makin banyak nanya, jadi kita harus bisa menjelaskan panjang-lebar supaya jawaban kita bisa menyentuh logikanya.
"Radit ga mau ikut..", begitu respon pertamanya, bikin aku langsung panik. Aduh, itu kan acara khusus anak-anak, kalau Radit ga jadi ikut, masa aku pergi sendiri? Ga seru jadinya.. Udah aku jelasin kalau acaranya nanti bakal seru, ketemu temen-temen baru, belajar banyak hal, tapi dijelasin kayak gitu, Radit malah makin ogahan.
"Dit.. masa Radit mau biarin mama pergi sendiri? Temenin yuk..", dibujuk gini, baru deh Radit tergerak untuk ikut, dia memang gak tegaan liat aku sendirian, dan paling seneng lagi karena aku janji kalau kita bakalan naik bus ke sana.
Ojek online jadi kendaraan pertama yang kita pilih buat perjalanan. Tapi pas di tengah jalan, hujan deras mengguyur, bikin kita harus menepi buat neduh, lumayan lama. Radit sempet bete. Setengah jam nunggu, hujan mulai reda, kita pun naik bus menuju Jalan Urip Sumoharjo, karena Universitas Bosowa yang jadi lokasi acara berada di situ, tapi ternyata halte bus persinggahan terdekatnya masih jauh dari situ, dan kita harus jalan kaki lumayan jauh menuju ke lokasi. Sayangnya, waktu makin mepet dan kita mulai kelelahan, dan kami pun kembali naik ojek online lagi.
Sampai di lokasi, kita sebenernya udah lemes banget, tapi tetep mau usahain secepat mungkin bisa sampai di Aula Universitas Bosowa supaya gak terlalu telat sampainya, dan Radit gak usah sampai ketinggalan banyak materi. Di tempat registrasi, kita disambut morning snack yang lumayan buat nge-charge energi, jadi Radit gak lemes terlalu lama, bisa langsung ke Ruangan 1 untuk ikutan denger materi.
Pemateri pertama adalah talent dokter gigi dan perawat gigi. Radit yang baru masuk di pertengahan materi harus beradaptasi dulu, dengan situasi, dengan teman-teman, dan bahan-bahan yang disampaikan. Di sini, anak-anak diajarkan untuk selalu rajin merawat gigi supaya selalu putih bersih dengan cara menyikatnya setiap pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. Serunya, anak-anak berkesempatan kenalan dan tanya-tanya langsung dengan dokter gigi dan perawat gigi, tentang apa saja, mulai dari perawatan gigi sampai seluk-beluk profesi kedokteran gigi.
Selanjutnya Radit dan teman-teman diajak mengenal dunia digital marketing dari talent yang berkarier sebagai digital marketer. Awalnya, anak-anak diperkenalkan tentang apa pengertian digital marketing, memanfaatkan social media serta influencer, dan platform konten digital untuk memasarkan produk, dsb.
Beralih ke materi yang paling Radit senengin yaitu robotik. Radit yang awalnya malu-malu ternyata mulai berani unjuk tangan untuk menjawab pertanyaan talent narasumber tentang pengertian robot, dijawab oleh Radit bahwa robot adalah alat yang digerakkan oleh mesin. Talent langsung membenarkan jawaban Radit, disambut tepuk tangan teman-teman, dan gak cuma itu, Radit juga dapat hadiah bingkisan dari panitia. Wow.. langsung makin semangat banget donk! Apalagi Radit juga dikasih kesempatan mencoba pengoperasian robotnya pake remote control. Seru deh..
Anak-anak di Jelajah Cita-cita juga kedatangan talent dari Konservasi Hutan yang mengenalkan tentang serunya bekerja memelihara hutan dan habitat yang hidup di dalamnya. Paling seru pas sesi kuis saat anak-anak diajak menebak hewan-hewan endemik khas Sulawesi yang unik-unik. Kemudian kelas dilanjutkan dengan materi dari kakak Ahli Konstruksi yang menjelaskan pekerjaannya merencanakan dan membangun sebuah bangunan, disertai penjelasan tentang atribut safety. Kerennya, pemateri Konservasi Hutan dan Ahli Konstruksi semuanya cewek, datang lengkap dengan seragam kerjanya.
Satu lagi materi yang diikutin Radit bareng kawan-kawannya di Jelajah Cita-cita, yaitu belajar bersama banker. Dari sini, anak-anak diajak mengenal berbagai profesi dan pekerjaan yang ada di bank, seperti customer service, teller, direktur, dan masih banyak lagi. Radit yang semangat bertanya dapat hadiah souvenir eksklusif Bank Syariah Indonesia dari kakak-kakak pemateri yang bekerja di bank tersebut.
Tak ada kata lain yang bisa aku ucapkan selain terima kasih kepada Komunitas Ibu Profesional, khususnya cabang Sulawesi Selatan, yang sudah mengadakan acara Jelajah Cita-cita dengan sukses pertama kalinya di Makassar, sehingga anak-anak bisa terjaga antusiasnya dari awal sampai acara selesai. Ibu-ibu yang stay nungguin anaknya pun bisa sekalian cuci mata di bazaar corner atau di talkshow session.
Semoga ke depannya, Jelajah Cita-cita bisa terus diadakan secara rutin di Makassar, dengan format acara yang lebih rapi dan meriah lagi, dengan materi yang lebih padat, dan narasumber yang lebih banyak