Aku tak bisa melupakan bulan ketiga di tahun 2020 itu, saat semuanya tiba-tiba berubah. Tak ada pemandangan lapang berhiaskan udara segar itu, pun kesempatan hanging out berdua dengan anak pertamaku. Sontak, pandemi mengubah segalanya.
Tak pernah terbayangkan, pandemi datang tanpa diundang, mengubah kondisi, mengubah gaya hidup. Masker jadi barang wajib punya dan wajib pakai jika harus keluar rumah dan interaksi dengan orang lain. Cuci tangan dan jaga jarak juga diharuskan sebagai rangkaian protokol kesehatan 3M untuk menghambat laju virus.
Hidup mendadak sepi tanpa bertemu langsung dengan teman-teman, atau berjalan-jalan keliling kota, mengunjungi tempat wisata atau mall. Detik-detik yang ada, penuh rasa suntuk. Wajar bila aku mulai cari-cari cara mengusir rasa suntuk yang makin lama, terasa makin menghambat produktivitasku. Social media kujadikan tempat pelampiasan rasa rindu untuk berinteraksi, menyegarkan pikiran.
Social media has a very big power selama pandemi. Gak hanya sebagai sarana berinteraksi dengan teman-teman dan keluarga yang sudah lama tak bertemu karena terhalang berbagai aturan yang belum membolehkan bepergian jauh.
Sebagian besar penduduk dunia bahkan menjadikan social media sebagai alat pemendek jarak, demi melepas kangen. Gak heran, the power of social media berperan penting untuk menyebarkan informasi yang disampaikan kepada publik, bukan hanya sekedar interaksi one by one, not just me and you.
Gak bisa dipungkiri, pergeseran gaya hidup untuk ber-medsos telah mengubah banyak hal. Sebelumnya orang biasa membaca koran di pagi hari, tetapi sekarang semua orang melihat akun media sosial mereka untuk mengetahui kabar terbaru. Gaya hidup masyarakat berubah karena evolusi media sosial.
Ketika anakku harus belajar daring dari rumah, aku ikut jadi guru dadakan. Harus disadari, pembelajaran telah melampaui ruang kelas di mana pembelajaran sosial dipromosikan di hampir semua situs web e-learning terkemuka, atau bisa video call langsung dengan gurunya. Materi pelajaran bisa didapatkan dari social media instagram, facebook, dan lain-lain. Anak-anak juga tetap bisa berinteraksi dengan teman-temannya, karena bersosialisasi adalah hal yang sangat penting di usia mereka.
Social media mampu dijadikan platform yang tepat untuk mengekspresikan diri secara kreatif, tak hanya berlama-lama dengan rasa bosan, bisa share foto, blog, artikel individu, video, klip audio, dll. Semacam eksplorasi bakat yang mengasah keterampilan anak-anak.
Social media, sebuah sarana sosial yang memungkinkan komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien. Social media adalah platform yang sangat luas, sehingga masyarakat di seluruh dunia bisa saling terhubung dan berbagi cerita, mengenal beragam budaya yang ada di seluruh dunia, termasuk tradisi, bahasa, gaya hidup, dan lain-lain.
Social media bahkan jadi tempatku untuk memperoleh informasi pekerjaan, sehingga aku tetap bisa mendapat penghasilan sambil mengurus anak-anak di rumah. Ini kesempatan yang harus kita manfaatkan dengan baik, karena saat ini banyak perusahaan memperbarui informasi ter-update di pembukaan di akun social media mereka.
Social media juga tidak membatasi hasrat belanjaku untuk dipuaskan. Gak perlu datang langsung ke mall untuk shopping, kan ada online shopping yang memudahkan semuanya. Gak hanya buat belanja, social media juga bisa dipakai untuk berjualan dan share info promosi tentang produk yang kita pasarkan.
Social media, jika digunakan dengan bijak, akan memberi dampak positif bagi penggunanya. Jangan mudah terpengaruh dengan berita-berita provokatif yang menyesatkan. Jangan sampai pula kita yang jadi penyebar hoax yang belum tentu kebenarannya. Jangan ajak jempol kita jadi peneror yang meresahkan.
Sebagai masyarakat, kita harus bisa lebih peka dan berhati-hati, saat melakukan aktivitas literasi digital, terutama dalam penggunaan social media. Hindari segala tindakan negatif agar kita tak sampai meninggalkan rekam jejak yang jelek.. Social media jadi obat mental selama pandemi, tapi awas jangan sampai kecanduan social media, apalagi sampai gak ingat istirahat atau makan..
Semangat!
Istirahat itu penting banget yang akan membuat hidup kita jadi sehat dan produktif menghasilkan konten
BalasHapusHallo mom prima, saya member baru blog AM. Salam kenal yaaa...
BalasHapusBener banget nih, sosmed memang seperti pedang bermata dua yaa...
Saya termasuk orang yang "bingung" kalau kebanyakan sosmed. Sejauh ini, saya hanya aktif di FB. Di IG kadang2 saja :)