Semua orang pasti ingin bahagia.. Tapi, faktanya gak semua orang bisa menikmati prosesnya, dan malah gagal untuk bahagia.. Biasanya, orang mengaitkan kebahagiaan dengan goals atau tujuan hidup.. Ketika kita sudah tau apa goals kita, selanjutnya kita tinggal menentukan langkah untuk mencapainya..
Namun kenyataannya, perjalanan untuk mencapai goals itu kerap dihiasi berbagai tantangan atau hambatan.. Misalnya, saya seorang ibu rumah tangga yang berniat untuk memulai investasi dalam rangka mengatur keuangan keluarga, seringkali masih sulit untuk konsisten menjalankannya..
Good News datang ketika seorang teman mengabarkan bahwa Wuddy Warsono, CFA, akan merilis buku tentang investasi yang berjudul Memilih (Menjadi Investor) Bahagia. Bagi yang belum kenal Pak Wuddy Warsono, ia adalah seorang investor yang sudah lama malang-melintang di dunia pasar modal, dan sekarang menjabat sebagai komisaris PT Sucor Sekuritas.
Senang sekali karena saya bisa berkesempatan ikut dalam diskusi bedah buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia ini secara virtual, dan dihadiri langsung oleh Pak Wuddy Warsono, yang memaparkan bahwa sebagian besar isi bukunya adalah tentang pengalaman hidup, termasuk bagaimana ia bertahan di tengah kesulitan, dan bagaimana memanfaatkan skill dan kesempatan yang kita punya seoptimal mungkin, juga bagaimana memilih orang-orang yang ada di sekeliling kita..
Kuncinya? Mindset! Kata Pak Wuddy Warsono, untuk berinvestasi, hal yang harus dimiliki seseorang ialah mindset dan keinginan kuat untuk mencapai sebuah goals.. Kata "bahagia" sendiri dipilih pak Wuddy Warsono sebagai judul buku untuk menggambarkan proses penyusunan buku yang selalu diliputi rasa bahagia..
Ide penyusunan buku Memilih (Menjadi Investor) bahagia bermula saat pak Wuddy Warsono menulis artikel-artikel inspiratif di blog Sucor Sekuritas tentang makna dan kehidupan investor, dan ternyata artikel itu sangat digemari oleh para nasabah Sucor Sekuritas.
Satu contoh yang menggambarkan betapa pentingnya menetapkan mindset dalam berinvestasi ialah ketika kita selalu bertahan dan berkeras diri dalam perfeksionisme.. Padahal kata Pak Wuddy, jangan biarkan sikap perfeksionis jadi penghalang kemajuan. Rencanakan sukses dan temukan makna kebahagiaan dalam hidup.. Nah, langkah konkretnya dibahas tuntas oleh pak Wuddy Warsono dalam buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia.
Dengan menulis buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia ini, pak Wuddy ingin berbagi cerita tentang pentingnya hidup di masa kini (present moment) dan tentang pentingnya menanamkan kebiasaan baik dalam hidup, seperti berinvestasi.
Salah satu bab dalam buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia ini membahas Work-Life Balance, yang diawali Wuddy Warsono dengan menggambarkan kondisi bahwa saat ini keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi adalah barang langka, dimana banyak yang merasa bahwa tuntutan karier dan pekerjaan di era supercepat ini adalah penyebabnya.
Slow down.. itu tips yang disarankan Pak Wuddy Warsono dalam buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia, karena ia percaya, dengan mundur sejenak dari kesibukan, akan memberi kita waktu untuk berpikir, bahwa sesungguhnya yang membuat kita merasa tidak bahagia adalah jika kita merasa kehilangan kendali atas hidup kita.
Dengan bahasa yang ringan tanpa kesan menggurui, Pak Wuddy mengajak kita merenung ke mana kita mengalokasikan sebagian besar waktu yang kita miliki? Bekerja, bersantai, atau bermain gadget?
Kata Pak Wuddy Warsono, untuk mewujudkan impian, kita harus punya manajemen waktu dan kesabaran..
Lebih lengkapnya, simak pembahasan pak Wuddy Warsono dalam buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia.. Ia ingin mengajak pembaca, khususnya investor, bahwa kebahagiaan bukan garis finish kehidupan. Keputusan untuk jadi bahagia dapat diambil sepanjang jalan, setiap langkah perjalanan hidup investor.
#InvestorBahagia
Jika kamu tertarik jadi #InvestorBahagia, yuk baca trik-triknya di Buku berjudul Memilih (Menjadi Investor) Bahagia, karangan Wuddy Warsono, CFA.. Buku terbitan Elex Media Komputindo ini sudah tersedia di 121 toko buku Gramedia di seluruh Indonesia dan di Gramedia.com lho 🙂