primasariamirati.com

Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Jumat, 31 Agustus 2018

Khasiat Natsbee Honey Lemon untuk Detoksifikasi Harianku


Temen-temen.. Sesibuk apa kamu minggu ini? Udah bisa dikategorikan superbusy kah, atau masih biasa-biasa saja? Ternyata nih, sesibuk apapun kita, meluangkan waktu sejenak untuk membersihkan diri dari zat-zat berbahaya dan racun dalam tubuh itu penting banget, karena kita tidak bisa memprediksi kapan mereka bekerja menghancurkan kekebalan tubuh kita, yang bila si antibodi kalah, runtuhlah pertahanan.. Akibatnya, gampang sakit deh..


Padahal, meluangkan waktu sebentar saja untuk peduli dengan kesehatan kita sendiri akan mendatangkan banyak manfaat. Tak perlu ribet, dengan rutin melakukan hal-hal sederhana saja sudah mampu menunjang tubuh kita agar tetap fit menjalani rutinitas. Beberapa contohnya antara lain:
1. Minum air putih untuk mencegah dehidrasi, meningkatkan energi, menjaga fungsi ginjal, membantu detoksifikasi dalam tubuh, melancarkan peredaran tubuh, dan masih banyak lagi.
2. Konsumsi makanan bergizi, bisa kita peroleh dari kombinasi 4 sehat 5 sempurna, sayur-sayuran ataupun buah-buahan yang kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh.
3. No smoking, alcohol, and drugs, karena zat-zat adiktif yang terkandung di dalam ketiganya sangat berbahaya, dapat merusak organ tubuh, dan sudah banyak menelan korban jiwa.
4. Kurangi begadang, karena kekurangan waktu istirahat dapat mengakibatkan menurunnya konsentrasi dan bisa membuat tubuh terasa lemas karena menurunnya fungsi organ hati.
5. Rajin Berolahraga untuk meningkatkan ketahanan tubuh, melancarkan peredaran darah, mengurangi kolesterol, meningkatkan fungsi otak, dan mengurangi stress.

Nah.. sejak awal minggu kemarin, tepatnya setelah perayaan Hari Idul Adha yang cukup menguras tenaga, apalagi bertepatan setelah Opening Asian Games yang menuntut saya seharian meliput sebagai blogger, sejak berlangsungnya Torch Relay di bilangan Sudirman pada pagi hari, hingga selesainya pagelaran pembukaan di malam hari, aktivitas tentu saja memuncak, jauh berbeda dengan hari-hari biasanya, apalagi saat harus berdesak-desakan dan berlari-larian di tengah himpitan orang.

Untuk jaga-jaga supaya tidak gampang sakit, saya usahakan agar tidak lupa membawa NATSBEE Honey Lemon setiap hari. Kenapa harus NATSBEE Honey Lemon? Jawabannya bisa ditemukan pada komposisinya.

Mari kita bahas..

Jadi, Natsbee Honey Lemon ini mengandung Madu dan Lemon sebagai komposisi utamanya, makanya rasanya bisa jadi asem manis seger gitu, temen-temen..

Seperti yang kita ketahui, madu kaya nutrisi seperti karbohidrat, gula, serat pangan, protein, vitamin B2, air, vitamin B3, kalsium, besi, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C, magnesium, fosfor, kalium, sodium, seng dan energi.

Madu memiliki kandungan nutrisi lengkap yang sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil agar selalu fit, begitupun dengan janinnya agar tumbuh sehat dan normal. Madu tak hanya menyehatkan saja, tapi juga mampu menyembuhkan.

Madu dapat mencegah resiko terkena penyakit kanker dan jantung, mengurangi batuk, menyembuhkan sakit perut, membantu konsentrasi, mempercepat proses penyembuhan luka, mengontrol sel darah putih, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan kesuburan. 

Selain itu, orang yang rajin mengonsumsi madu, dapat merasakan manfaatnya untuk kesehatan kulit, mencegah keriput, flek, jerawat, bahkan iritasi karena alergi. Kulitpun lebih halus dan nampak selalu awet muda. Rasa manis pada madu pun sangat aman dikonsumsi siapa saja, bahkan bagi penderita diabetes sekalipun.

Kebayang kan, gimana kalo madu dan lemon ini bersatu? Tentu saja efeknya akan sangat luar biasa, karena kandungan vitamin C dalam lemonnya membuat kita bisa tetap merasa segar, dan semangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Karena faktanya, Vitamin C sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak gampang sakit, sekaligus memelihara fungsi kerja organ-organ tubuh, menetralisir racun dalam darah, baik untuk kesehatan kulit, melindungi dari radikal bebas dan zat-zat berbahaya, mencegah anemia, dan membantu regenerasi sel-sel dalam tubuh.

Kombinasi unik madu dan lemon inilah yang dipercaya baik secara alami mengikat zat-zat berbahaya dalam tubuh, lalu membuangnya melalui keringat maupun urine, seperti proses detoksifikasi, namun dengan cara yang lebih praktis dan fun. Makanya, nenek moyang kita pun sudah mempercayakan kesehatan tubuh mereka pada keduanya.

NATSBEE Honey Lemon ini aku pilih karena efektif melawan serangan radikal bebas, yang cenderung lebih galak saat matahari sedang panas-panasnya. So, untuk aku yang lumayan banyak beraktivitas padat di bawah paparan langsung sinar matahari, NATSBEE Honey Lemon ini adalah pilihan tepat.

Minuman lemon madu ini sangat cocok untuk kita yang memiliki aktivitas padat, agar selalu tersegarkan dan tersehatkan dengan manfaat detoksifikasinya. Kata temen-temenku yang juga seneng sama rasa dan khasiat NATSBEE Honey Lemon, minuman ini lebih enak dan segar dikonsumsi dalam keadaan dingin, tapi kalau aku lebih senang mengonsumsinya dalam suhu normal.

Oh iya.. lebih enaknya lagi nih, Natsbee Honey Lemon saat ini sudah tersedia di minimarket, hypemarket, dan supermarket terdekat, jadi gak susah kan kalau mau menerapkan detoksifikasi harian untuk tubuh kita dengan cara sederhana ini?

  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Read More

Jumat, 24 Agustus 2018

Membahas Kedaulatan Maritim Indonesia dalam Bedah Buku Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta

Teman-teman.. pernahkah terpikir ada cerita apa di balik aktivitas ekspor-impor di Tanjung Priok? Mungkin selama ini produk yang kita gunakan adalah hasil dari proses ekspor dan impor barang yang tentu saja melibatkan pelabuhan sebagai saksi sekaligus gerbang ekonomi nasional.


Di pelabuhan, kita bisa menyaksikan betapa proses bongkar-muat barang merupakan satu hal penting di pelabuhan. Dalam setiap kegiatannya, ada para pekerja yang menggantungkan hidup mereka di sana, berjuang untuk menghidupi keluarga mereka, meraih kesejahteraan bersama.

Satu cerita terjadi pada PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) yang kontraknya kembali diperpanjang untuk kedua kalinya dengan Hutchison Port Holding (HPH) dari Hongkong sebagai pihak pengelolanya. Hal ini memicu kesedihan dan keprihatinan para pekerja yang merasa bahwa sudah saatnya pelabuhan di negara kita bisa dikelola mandiri oleh anak bangsa. Para pekerja ini tergabung dalam Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP-JICT).

Audiens Bedah Buku Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta yang diadakan di Sanggar Maos Tradisi, Sleman Yogyakarta

Secara vital, JICT berperan besar menangani 40-60% arus ekspor dan impor ibukota dan nasional. Jika bisa dikelola sendiri, sepantasnya ada potensi ekonomi dan kedaulatan yang besar.


Satu kegiatan bertajuk Bedah Buku "Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta" mengajak kita mereflesikan kemerdekaan atas kedaulatan pelabuhan di Indonesia. Dengan menghadirkan Dr. Arie Sujito (Sosiolog UGM), Dr. Aris Arief Mundayat (Dosen Lembahanas), Nova Sofyan Hakim (Ketua Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia - FPPI), diskusi berjalan memberi pemahaman baru tentang apa yang sesungguhnya terjadi di Tanjung Priok, berikut dugaan adanya pemufakatan jahat yang merugikan negara sekurang-kurangnya Rp.4,08 trilyun itu.

Firman, perwakilan SP-JICT

Sebelum diskusi yang diadakan di Sanggar Maos Tradisi, Sleman Yogyakarta ini dimulai, perwakilan SP-JICT menyampaikan maksudnya untuk melakukan roadshow ke kota-kota besar di Indonesia untuk memberi pengetahuan tentang pentingnya bangsa ini mengelola pelabuhannya sendiri, tanpa campur tangan pihak asing.

"Kami tidak anti investasi asing, tapi kami ingin pelabuhan dikelola oleh Indonesia sendiri", papar Firman sembari menegaskan SP-JICT bukan sekedar Serikat Pekerja biasa yang hanya memperjuangkan kesejahteraan buruh saja. Namun, lebih dari itu, SP-JICT berjuang agar JICT tidak lepas ke tangan asing hanya karena alasan utang.


Dalam bedah buku ini, ada 7 pokok bahasan yang diperbincangkan:
1. Pelabuhan merupakan aset strategis bangsa.
2. Ada kencenderungan aset-aset strategis dijadikan jaminan utang, seperti JICT dan TPK Koja.
3. Dengan dijadikan jaminan, ada kemungkinan jatuh ke tangan asing.
4. Hal-hal seperti di JICT (Pelindo II) banyak diduplikasi oleh BUMN lainnya.
5. Jika dibiarkan terus, maka akan mengganggu kedaulatan suatu bangsa.
6. Jika terlambat, maka kejadian di Pelabuhan Hambatonta, Sri Lanka, bisa terjadi di Indonesia
7. Saatnya pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut

Penulis Buku Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta, Ahmad Khoirul Fata

Menurut Ahmad Khoirul Fata, sang penulis buku Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta, dirinya tertarik menulis buku ini karena masalah tersebut adalah isu global yang penting. Penulisan bukunya sendiri memakan waktu sebulan, melibatkan dua penulis yang bekerja di dua kota berbeda, Jakarta dan Surabaya. Dengan bahan-bahan yang ada, keduanya melakukan serangkaian riset dan wawancara dengan sumber-sumber terpercaya.

Dr. Arie Sujito (Sosiolog UGM)
Masalah yang terjadi di pelabuhan Tanjung Priok tersebut sangatlah rumit. Pekerja outscourcing di-PHK, petingginya diduga melakukan korupsi, disertai konspirasi untuk menguasai negara kita dengan adanya perjanjian yang berat sebelah antara JICT, Pelindo II dan Hutchison Port Holding. Mengenai ekonomi pertahanan, dibahas langsung oleh Dr. Aris Arif Mundayat.

Dr. Aris Arif Mundayat

Buku ini bisa menjadi sumber pengetahuan kita mengenai pentingnya menjaga kedaulatan maritim Indonesia, termasuk mengusahakan agar Pelabuhan Tanjung Priok yang dipandang sebagai pintu gerbang ekonomi nasional bisa dikelola sendiri oleh bangsa ini, untuk kesejahteraan negara dan kemajuan ekonomi nasional.

Sekian..
Terima Kasih..

  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Read More

Rabu, 08 Agustus 2018

Proteksi Psikis Anak Sebelum Terlambat

Dear Mom.. Belakangan ini saya jadi ketagihan ikutan parenting class lho, entah itu seminar, workshop, ataupun talkshow bersama expert di bidangnya atau figur-figur berpengalaman. Dalam kegiatan itulah, saya bisa bertemu dan saling berbagi dengan sesama ibu yang rata-rata memiliki kasus dan problema yang sama dengan yang saya hadapi terkait pengasuhan anak, termasuk pentingnya untuk sadar memproteksi psikis anak sebelum terlambat.


Dalam hal pengasuhan anak, beberapa orang tua mungkin selama ini hanya berfokus pada perkembangan fisik anak saja. Jika anak malas makan, orang tua panik bukan main. Segala macam cara pun dilakukan agar anak mau makan, entah itu dengan memberikan suplemen penambah nafsu makan, membawanya ke dokter atau ahli gizi untuk untuk mendapatkan saran yang tepat terkait kebutuhan nutrisi anak.

Memaksa anak makan malah akan membuatnya trauma (pic source: nakita id)

Tak jarang pula, ada orang tua yang memaksa anak makan dengan cara marah-marah atau membentak, tanpa sadar bahwa sikap tersebut bukannya mendatangkan manfaat bagi anak, malah bisa berdampak buruk bagi perkembangan perilaku dan psikisnya?

Bukankah cara demikian malah berat sebelah? Karena ditekan rasa takut, pada akhirnya mungkin anak akan menuruti keinginan sang ibu untuk makan. Namun pernah terbayangkah apa yang akan terjadi kemudian? Anak kita mungkin saja akan terlihat sehat dan segar secara fisik karena kebutuhan makannya terpenuhi, namun secara psikis malah stres karena keseringan melihat ibunya marah-marah saat memaksanya makan.

Memaksa anak makan mungkin membuat fisiknya tercukupi dengan asupan makanan.. Namun baguskah cara ini bagi perkambangan psikisnya? (pic source: nakita.id)

Jika kita sadar, pastinya kita tidak akan membiarkan anak kita tumbuh dalam lingkungan yang merusak mentalnya. Masalah ini perlu kita perhatikan dengan lebih serius, Mom.. Kelak, pembentukan perilaku dan psikis anak adalah aset dan modal dasar bagi anak bergaul pada lingkup sosialnya di masa depan.

Anak butuh role model

Sepakatkah Mom bila sebelum memutuskan untuk memiliki anak, seseorang harus sudah selesai dengan dirinya sendiri, secara materi dan emosional? Dalam artian, sebelum memiliki anak, mental kita diwajibkan siap untuk menerima kehidupan baru bersama dengan perubahan-perubahan yang datang setelah kehadiran anak di tengah-tengah kita.

Orang Tua adalah Role Model utama bagi Anak (pic source: okezone.com)

Pada tanggal 31 Juli lalu, dalam sebuah Blogger Gathering berformat talkshow dengan tajuk "Tips Menjaga Psikis Anak Sejak Dini" bersama Halodoc yang diadakan sehubungan dengan Hari Anak Nasional 23 Juli, para orang tua, utamanya yang baru memiliki anak, dianjurkan untuk bisa mendidik anaknya dengan cara yang lebih baik dan lebih sehat. Tujuannya adalah agar kita lebih serius menjaga stabilitas psikis anak sejak usia kanak-kanak, sehingga anak bisa menikmati masa cerianya ini dengan penuh semangat, tanpa tekanan, rasa takut ataupun pengaruh buruk dari orang tuanya.

Dalam rangka memperingati hari anak 23 Juli, Halodoc menggelar talkshow "Tips Menjaga Psikis Anak Sejak Dini"

Dalam acara ini, Kak Nana, Offline Marketing Manager Halodoc menyampaikan pandangannya, bahwa pada umumnya orang tua mendidik anak sesuai norma yang ada di masyarakat saat ini, tapi belum tentu hal itu dibenarkan secara medis. Apalagi, sekarang zaman sudah semakin berubah, di mana anak sudah semakin aware dengan teknologi. Sehingga, orang tua perlu cara khusus untuk mendidik dan mengarahkan anak dengan baik, disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Kak Nana.. Offline Marketing Manager of Halodoc (photo taken by Amallia Sarah)

Karenanya, Halodoc ingin memanfaatkan momen Hari anak di Bulan Juli ini untuk mengajak para orang tua untuk lebih memperhatikan kesehatan anak, sebagai investasi dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat secara fisik dan mental di kemudian hari.

Menurut survei yang telah dilakukan pada orang, ditemukan fakta bahwa dua per tiga orang dewasa percaya bahwa nilai moral anak menurun cukup pesat saat mereka masih muda.

Meski topiknya serius, namun Talkshow "Tips Menjaga Psikis Anak Sejak Dini" bersama Halodoc dikemas santai dan interaktif, jadi tidak membosankan bagi peserta.

Saya menghadiri talkshow ini bersama teman-teman dari Mom Blogger Community. Harus saya akui, bahwa talkshow ini merupakan salah satu acara bincang yang meski terbalut suasana santai, namun pesannya benar-benar tersampaikan dengan sangat inspiratif.

Dalam presentase berjudul "Orangtua sebagai Panutan dalam Mendidik Anak", Dr. Tjhin Wiguna Sp.KJ, seorang psikiater spesialis anak dan remaja yang didaulat sebagai narasumber acara ini menyampaikan bahwa orang tua memiliki peran sangat penting dalam proses perkembangan karakter dan moral anak.
Harian "The Times" di Amerika melaporkan bahwa peningkatan budaya selebriti dan melemahnya hubungan dalam keluarga akan menurunkan nilai moral anak.

Dr. Tjhin Wiguna Sp. KJ, narasumber dalam Talkshow "Tips Menjaga Psikis Anak Sejak Dini bersama Halodoc (photo taken by Amallia Sarah)

Dokter yang aktif pada Divisi Psikiatri Anak dan Remaja, Departemen Medik Ilmu Kesehatan Jiwa, RSCM - FKUI ini menekankan  bahwa satu hal yang perlu kita pahami sebagai orang tua, bahwa di masa pertumbuhannya, anak membutuhkan sosok panutan (role model) untuk dijadikan contoh dalam bersikap, berperilaku, dan berinteraksi.

Tokoh panutan ini bisa anak dapatkan dari lingkungan terdekatnya, termasuk kita para orang tua, saudara-saudara, tante, om, kakek, nenek, tetangga, bahkan dari tontonan di TV atau Youtube, radio, dan lain-lain. Namun demikian, faktanya, mayoritas anak menganggap orang tua adalah panutan yang paling penting. Anak-anak cenderung mencontoh perilaku orang tuanya, berdasarkan apa yang ia lihat setiap hari. Children See.. Children Do..

Children See.. Children Do.. (pic source: hipwee.com)

Menjaga Anak dari Pengaruh Buruk Lingkungan

Jika kita sudah mengerti dengan pembahasan di atas, kita pasti sudah mendapat benang merahnya, bahwa sebagai orang tua, kita wajib mengontrol diri agar bisa bersikap, berbahasa, dan berperilaku positif, demi menerapkan lingkungan yang sehat bagi perkembangan mental anak.

Setelah kita mengoreksi diri kita sebagai orang tua, penting pula untuk memperhatikan aspek lingkungan sekitar anak.

Anak bisa tertekan jika orang tua secara sengaja atau tidak, telah menciptakan lingkungan buruk bagi mental anak (sumber: solusisehatku.com)

Fenomena yang terlihat saat ini menunjukkan bahwa masyarakat terkadang berinteraksi dengan bahasa, sikap, dan perilaku yang menurut mereka lucu, namun teryata tidak tepat. Contohnya: Ejekan yang bersifat fisik, bukannya berkesan lucu, malah berdampak buruk seperti berikut:
- Beberapa anak berpikir jika itu menyakitkan
- Beberapa anak tidak bisa membaca pesan dan tanda sosial dari penggunaannya
- Beberapa anak salah pengertian dan terluka akan hal ini.

Pandanglah Anak Sebagai Anugerah Allah

Mom.. kalo kita koreksi diri sama-sama, pernah nggak, kita tiba-tiba memarahi si kecil saat dia mengganggu kita yang sedang sibuk bekerja? Atau pernah nggak, di depan anak, kita ngumpat-ngumpat di jalan karena kelamaan nunggu kendaraan umum yang nggak lewat-lewat? Atau mungkin, kita pernah membentak orang lain dengan kata kasar di hadapan anak?

Kadang mengontrol diri untuk menahan emosi itu susah ya, Mom? Apalagi di saat kondisinya memang benar-benar susah dikendalikan, entah saat itu mungkin kita dilanda panik, stres, atau kesel. Saat memarahi anak, kadang kita lupa, anak tidak punya salah apa-apa ketika kita memarahinya. Anak juga tidak pantas mendengar sumpah-serapah bernada kasar di usia dini. Lantas, bagaimana cara tepat untuk bisa menguasai diri agar tidak mudah terbawa emosi?

Pandanglah Anak dengan Rasa Syukur sebagai Anugerah dan Keajaiban dari Allah (pic source: icc-jakarta.com) 

Dr. Tjhin mengingatkan kita untuk kembali memandang kehadiran anak dalam kehidupan kita sebagai sebuah anugerah yang dititipkan Allah kepada kita, yang harus kita jaga dengan sebaik mungkin.

Dengan kesadaran itu, niscaya rasa cinta akan kembali hadir, menumbuhkan semangat yang lebih besar untuk merawat anak dengan kasih sayang. Karena di masa depan anak, kita juga menyelipkan cita-cita, impian, dan harapan tentang wajah, sikap, dan pencapaiannya di masa depan. Bukan begitu Mom?

Sebelum Terlambat, Mari Kita Jaga Psikis Anak Sedini Mungkin

Mom.. tentunya kita semua ingin anak kita tumbuh naik secara psikis/mental. Hal ini penting juga untuk menunjang pencapaian prestasi anak di setiap tahapan yang dilaluinya, entah itu di sekolah, penyaluran hobi, bakat, dan sebagainya. Karenanya, sebelum terlambat, sebaiknya kita segera koreksi diri, bergerak secepat mungkin demi menjaga kesehatan fisik dan psikis anak sejak dini. Ibarat pepatah "Sedia Payung Sebelum Hujan..", jangan sampai kita menyesal di kenudian hari.


Di Talkshow interaktif bersama Halodoc yang diadakan di Paradigma Cafe ini, Dr. Tjhin juga menekankan beberapa hal penting agar bisa fokus menjadi panutan bagi anak, antara lain dengan cara:
- Selalu menunjukkan sikap dan perilaku positif pada anak
- Tunjukkan pada anak, bahwa orang tuanya selalu berorientasi pada tujuan dan perencanaan yang baik
Oh iya.. Dr. Tjhin juga memberikan beberapa tips untuk menerapkan hal-hal penting dalam hal memberi panutan yang baik bagi anak, di antaranya:
- Bantu anak menemukan panutan dalam bidang yang disukainya. Bila perlu, kenalkan anak dengan sosok idolanya tersebut.
- Obrolkan dengan anak tentang orang-orang telah bekerja membuat perubahan positif dalam kehidupan atau lingkungan sekitarnya.
- Lingkupi kehidupan rumah tangga kita dengan suasana Illahiyah, demi menghidupkan lentera keagamaan di dalam rumah.
- Berikan pujian kepada anak, ketika ia menunjukkan sikap, perilaku, dan bahasa yang positif.
- Kenali perasaan diri kita sebagai orang tua dan perasaan anak. Kita harus mampu memotivasi diri untuk bisa mengolah emosi dengan baik.
- Memberi semangat kepada anak untuk selalu bersikap dan berperilaku positif.
- Mengingatkan serta memberi contoh dalam menjalankan tata krama dalam kehidupan sehari-hari, contohnya: bersyukur, berterima kasih, meminta maaf dan memaafkan, bertanggung jawab, menolong, memberi salam, dan lain-lain.
- Kembangkan empati pada anak, misalnya dengan menjenguk orang sakit, memaknai penderitaan orang lain, dan sebagainya.

Tetap Sehat Tanpa Ribet dengan Halodoc

Setelah sama-sama ngebahas Pentingnya Menjaga Kesehatan Psikis Anak Sejak Dini bersama Halodoc, pasti ada yang bertanya-tanya, "Apa sih Halodoc?". Ehm.. Mom baru denger ya?


Oke Mom.. daripada bingung, saya jelasin aja yaa bahwa Halodoc adalah kesehatan terpadu berbasis online yang hadir untuk memberi solusi kesehatan secara lengkap dan terpercaya dalam memenuhi kesehatan penggunanya.

Tampilan Homepage pada Aplikasi Halodoc

Halodoc punya 3 fitur utama, yakni:

- Pharmacy Delivery, sebuah layanan Apotek Antar 24 jam yang dapat membantu kita untuk membeli suplemen, vitamin, dan obat dengan resep Dokter dengan cepat, aman, dan nyaman. Untungnya beli obat pake Halodoc itu adalah bebas ongkir atau biaya pengantaran, Mom.. Untuk mengantar obat, Halodoc juga telah bekerjasama dengan aplikasi ojek online Go-Jek untuk mempermantap pelayanannya.


- Contact Doctor (Hubungi Dokter). Layanan ini menyediakan fasilitas voice call, video call, atau chat untuk berinteraksi langsung dengan ribuan Dokter atau tim medis yang selalu siap melayani kita karena mereka online 24 jam lho.. Sebut saja, dokter umum, spesialis anak, internis, spesialis mata. Semuanya siap mendengarkan keluhan kita kapanpun kita butuh, Mom.. Mudah banget kan?


- Labs atau Lab Service. Halodoc bekerjasama dengan Prodia untuk memudahkan anda melakukan pengecekan kesehatan di rumah maupun kantor. Dengan menggunakan fitur ini, Phlebotomist (petugas lab) akan datang ke tempat kita untuk melakukan medical check-up seperti cek darah ataupun urine. Saat ini, fitur Labs sudah bisa dimanfaatkan para pengguna HaloDoc di daerah Jakarta Pusat dan Selatan, namun seiring pengembangannya, Halodoc akan terus memperluas jangkauan fitur Labs, agar kita semua bisa merasakan manfaatnya sama-sama ya, Moms..

Kak Nana menjelaskan fitur Labs (Labs Service) di Halodoc kepada peserta Talkshow (photo taken by Amallia Sarah)

Wah.. asik ya Moms.. aplikasi Halodoc bisa jadi solusi praktis untuk menjaga kesehatan kita tanpa perlu ribet-ribet kan?

Nah.. kalo mau info yang lebih lengkap lagi soal aplikasi Halodoc, Mom bisa cek di website www.halodoc.com atau di instagram @halodoc 😊

Acara talkshow dirangkaikan dengan foto bareng narasumber dan peserta (pic source: Amallia Sarah)

Pokoknya seru banget deh kegiatan Talkshow "Tips Menjaga Psikis Anak Sejak Dini" ini. Gak hanya saya aja yang merasa senang sudah mendapat banyak manfaat dan ilmu dari acara ini, namun semua Mom mengaku puas dengan semua inspirasi yang dibagikan di sini.. Semoga acara bertema seperti ini semakin giat dilaksanakan ya, Mom.. Jadi, semangat dan awareness kita terhadap kesehatan anak, baik secara fisik maupun psikis bisa terus terlatih untuk ditingkatkan.

Semoga Bermanfaat 😊

#HalodocHariAnak
#PakeHaloDoc
#HaloDocxMBC

  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Read More

Selasa, 07 Agustus 2018

Samsung Gear S3 For Our Healthy Lifestyle

Healthy People.. saya mau cerita sedikit nih.. Jadi, sejak kembalinya saya ke kota Jakarta selepas kelarnya keribetan seputar hajatan pernikahan Adik saya di Makassar, lagi-lagi saya dihadapkan pada fakta betapa variatifnya gaya hidup orang di kota metropolitan sekelas ibu kota negara ini.


Hectic-nya Jakarta cukup telak semakin membuka mata saya, bahwa lifestyle tak sekedar perpaduan "life" dan "style" saja, namun bagaimana keduanya mampu bersatu membawa manfaat jangka panjang sebagai aset masa depan. Tak terkecuali aspek "kesehatan" yang memunculkan istilah healthy lifestyle, representasi perilaku manusia di masa sekarang yang menyisipkan rasa peduli pada kesehatan dalam aktivitas kesehariannya.

"3 Minutes Challenge", menghitung jumlah kalori tubuh yang terbakar setelah 3 menit berlari di treadmill.

Walau terdengar eksklusif, namun Healthy Lifestyle bukanlah barang mewah. Masih ingatkah trend "infuse water" yang menjadikan kita rajin membawa air dengan celupan buah segar ke mana-mana. Belum lagi dengan rutinitas jogging setiap Sabtu-Minggu yang mendorong lahirnya Komunitas-komunitas Pelari yang sering terlihat eksis di ajang Car Free Day. Gak jarang pula, ada yang sengaja ikutan nge-gym atau kelas yoga demi menerapkan prinsip gaya hidup sehat itu.

I think I need a new watch, not just to lift up my style, but helpful for my daily activity.

Untuk menunjang aktivitas itu, biasanya kita mulai deh tuh kita ke sport store untuk nyari-nyari berbagai atribut yang bisa kita pakai buat ber-healthy lifestyle. Entah itu pakaian, sepatu, tumbler air minum, topi, handuk kecil, headband buat nyimpen smartphone di lengan, headset buat denger musik sambil lari-lari, sepedaan, fitness, dan lain-lain.

Smartwatch Samsung Gear S3 bisa terkoneksi langsung dengan smartphone Samsung

Tapi, pernahkah teman-teman kepikiran buat beli jam tangan khusus sport?

Kalo aku jujur aja nih.. kepikiran banget!

Love at the first sight with Samsung Gear S3 (photo taken by Lia Harahap)

Alasannya kurang-lebih ada 2.. Yang pertama, karena memang saya lagi kepengen beli jam tangan baru supaya bisa ganti-ganti sama jam tangan yang sekarang.. Yang kedua, gara-gara saya ketemu Samsung Gear S3 di event "Healthy Lifestyle with Gadget", Samsung Store by NASA Mal Kelapa Gading 3, beberapa minggu lalu..

Talkshow Healthy Lifestyle with Gadget bersama Samsung Store by Nasa and Blogger Community

Temen-temen.. percaya ngga sih sama yang namanya love at the first sight atau jatuh cinta pada pandangan pertama?

Mungkin perasaan itulah yang saya rasakan ketika melihat Samsung Gear S3 pertama kalinya.. Desainnya elegan dan simple, dilengkapi fitur-fitur canggih yang bisa mempermudah penggunanya untuk mempermantap niat ber-healthy lifestyle sekaligus komunikasi via gadget.

Kerennya Samsung Gear S3

Oke.. love at the first sight ini bukan tanpa alasan lho, temen-temen.. Atau mungkin temen-temen berpikir aku suka smartwatch ini biar bisa keliatan keren aja. O..ow.. salah besar.. Karena ternyata nih yaa.. Untuk menunjang keseharian dan gaya hidup sehat kita, jam tangan unisex (desainnya cocok dipakai cewek maupun cowok) bisa jadi teman yang selalu setia mengingatkanmu agar terus aktif bergerak dan berolahraga, sehingga kamu akan selalu:

1. Stay in style, karena Samsung Gear S3 sudah dilengkapi bezel elegan rotatable yang didesain dengan teknik laser marking dan bahan stainless steel alloy 316L. Lebih kerennya lagi, premium strap dan watch face pada layar sentuh sport watch ini bisa disetting sesuai dengan gaya ataupun mood kita.


2. Stay ActiveSamsung Gear S3 memungkinkan kita untuk terus bisa terkoneksi ketika beraktivitas di dalam air, track berdebu, bahkan daerah ekstrim sekalipun. Keunggulannya ini didukung dengan adanya iP68 dan military grade MIL-STD-810G pada Samsung Gear S3. Daya ketahanan airnya mencapai 5 ATM lho..

3. Stay Connected. Pengguna Samsung Gear S3 bisa menikmati kemudahan telepon dan memantau notifikasi, serta membalas pesan masuk dari layar smartwatch ini, tentu saja dengan terlebih dahulu menghubungkannya via bluetooth dengan smartphone Samsung kita, guys..



4. Stay On All Day. Dengan daya tahan baterai hingga 4 hari, Samsung Gear S3 memungkinkan penggunanya dapat terus terkoneksi secara aktif tanpa khawatir.

Pas banget lho kalo kita menyebut Samsung Gear S3 sebagai smartwatch multifungsi yang bisa jadi asisten pribadi yang bisa merekam berbagai kegiatan kita, seperti jalan kaki, berlari, hiking, bisa mendeteksi jumlah langkah, detak jantung, bahkan bisa menghitung jumlah kalori yang terbakar setelah kita berolahraga juga. Pokoknya, untuk urusan healthy lifestyle-mu, serahkan saja pada Samsung Gear S3.

The Elegant Samsung Gear S3 for our Healthy Lifestyle 😊

Gimana, Healthy People? Jadi pengen punya smartwatch Samsung Gear S3 juga kan?

  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Read More

Jumat, 03 Agustus 2018

Waspada Hepatitis dengan Deteksi Dini


Hepatitis adalah permasalahan kesehatan yang serius di dunia, termasuk di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Sudah saatnya kita lebih waspada terhadap resiko penularan Hepatitis dengan melakukan Deteksi Dini Hepatitis B yang sudah bisa dilakukan di 34 provinsi dan 244 kabupaten/kota.



Teman-teman.. Sadarkah kita bahwa kesehatan adalah aset masa depan? Di masa tua nanti, tentunya kita ingin menikmati hidup dengan santai, bebas rasa khawatir yang disebabkan vonis penyakit yang biasanya menyerang di usia senja.

Sebenarnya, bila kita benar-benar ingin terhindar dari rasa cemas tersebut, ada tips yang bisa kita terapkan di masa muda, yaitu Deteksi Dini.

Namun, kendalanya saat ini banyak orang yang tidak mau memeriksakan kesehatannya (medical check-up) dengan berbagai alasan. Entah karena merasa ribet dengan prosesnya, takut dengan alat-alat laboratorium, atau mungkin takut divonis aneh-aneh oleh dokter.

Saya pun pernah berpikir demikian, sudah merasa takut dan ribet duluan jika membayangkan medical check-up, mengesampingkan berbagai keuntungan dan manfaat yang bisa saya peroleh jika berani periksa kesehatan sedini mungkin, lebih cepat lebih baik.

Kenapa saya tiba-tiba kepikiran tentang Deteksi Dini? Begini alasannya..
Jadi, pada tanggal 27 Juli lalu, saya bersama rekan-rekan blogger di Jakarta, mengikuti Seminar Kesehatan di Gedung Kementerian Republik Indonesia serangkaian "Hari Hepatitis Sedunia" yang diperingati pada 28 Juli setiap tahunnya. Khusus tahun ini, tema yang diambil adalah "Deteksi Dini Hepatitis Selamatkan Generasi Penerus Bangsa".

Peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya Hepatitis tidak hanya dilakukan pada peringatan Hari Hepatitis Sedunia saja namun bisa diterapkan setiap saat. Pemerintah telah berinisiatif menjadikan Hari Hepatitis Sedunia tahun ini sebagai momentum untuk semakin meningkatkan kepedulian semua pihak terhadap penyebaran virus Hepatitis di Indonesia.

Tahukah teman-teman bahwa pengendalian virus hepatitis berdampak sangat serius terhadap derajat kesehatan masyarakat? Fakta menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara endemis tinggi hepatitis. Untuk menyiasati hal ini, pemerintah telah menempuh sejumlah cara pencegahan, diantaranya dengan melakukan imunisasi Hepatitis B kepada bayi baru lahir secara nasional.

Dari rentang waktu - Juni , berbagai capaian Pengendalian Hepatitis di Indonesia telah diperoleh, di antaranya:
1. Sosialisasi faktor risiko Penyakit Hepatitis di 34 provinsi.
2. Imunisasi rutin Hepatitis B pada bayi di 34 Provinsi dengan pencapaian di atas 93,5%
3. Deteksi dini Hepatitis B sudah dapat dilakukan pada 34 provinsi dan 244 kabupaten/kota
4. Deteksi dini Hepatitis B pada ibu hamil, juga berhasil memproteksi bayi terhadap ancaman penularan vertikal pada bayinya.
5. Pengobatan Hepatitis C dengan obat Direct Acting Antiviral (DAA) pada 17 provinsi yang diduga memiliki junlah penderita Hepatitis C terbanyak.

Pentingnya pengetahuan dan kesadaran akan risiko dan bahaya hepatitis dapat menyelamatkan, mengingat bahayanya bisa mengintai kapan saja, penyebaran virus dari penggunaan jarum suntik dan produk darah yang tak steril.

Dari seminar Hari Hepatitis Sedunia pada Kementerian Kesehatan tersebut, saya juga tersadar bahwa saat ini masyarakat cenderung lebih aware terhadap penularan HIV ketimbang Hepatitis. Padahal faktanya, Hepatitis memiliki kecenderungan Hepatitis yang lebih besar ketimbang HIV.

Dari Seminar Kesehatan yang menghadirkan Dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes. (Direktur Penanganan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI) tersebut pula, dijelaskan bahwa Hepatitis adalah Radang Hati, yang selain bisa disebabkan penularan virus Hepatitis, bisa juga oleh Obat-obatan, Alkohol, Perlemakan, Parasit (Malaria, Ameba), dan virus lainnya seperti Dengue atau Herpes. Namun, dari sekian banyak pemicunya, virus Hepatitislah yang merupakan penyebab terbesar.

Hepatitis termasuk penyakit yang jarang menampakkan indikasi pada penderita jika tidak dideteksi secara langsung, itulah sebabnya mengapa Hepatitis sampai digolongkan sebagai penyakit kronis yang berperilaku silent killer. Dampak yang bisa terjadi jika tidak sejakndini mendeteksi Hepatitis adalah resiko Hepatitis Kronis, Cirrhosis, dan Hepatocullar carcinoma (with chirrosis).

Hepatitis Kronik mengalami keparahan samoai berakibat kematian, karena berpotensi memperparah kondisi struktur dan fungsi hati, dari Healthy Liver, Fibrotic Liver, Cirrhotic Liver, dan Liver Cancer.

Bahayanya, 1 dari 4 penderita Hepatitis meninggal karena Hepatitisnya sudah menjelma menjadi kanker hati. Penderitanya terlambat tau karena tidak cepat-cepat memeriksakan diri. Sebagian besar pengidap tidak menyadari dirinya terkena Hepatitis hingga saat muncul komplikasi.

Hepatitis bisa menular melalui kotoran dari mulut (Hepatitis A, Hepatitis E) dan Kontak Cairan Tubuh (Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D).

Selain itu, Hepatitis juga dapat menular melalui kontak cairan tubuh melalui:
1. perinatal (ibu ke anak)
2. anak ke anak atau dari dewasa ke anak
3. transfusi darah dan organ yang tidak diskrining
4. penggunaan jarum yang tidak aman
5. hubungan seksual yang tidak aman, serta
6. kontak dengan darah.



Penting kita ketahui, bahwa penularan Virus Hepatitis B secara vertikal dari ibu hamil ke janinnya beresiko sangat besar, mencapai 95%. Itulah sebabnya mengapa ibu hamil selalu dianjurkan untuk sedini mungkin memeriksakan diri dan kandungannya dengan Deteksi Dini Hepatitis B.

Untuk mencegah inveksi vertikal hepatitis B, dapat ditempuh dengan strategi berikut:
1. Memeriksakan ibu hamil dengan metode Screening Hepatitis B
2. Konsultasi oleh Ibu hamil yang terinfeksi Hepatitis B kepada dokter
3. Pemberian vaksin HB0 <24 jam pada semua bayi yang baru lahir
4. Memberikan tambahan HBIG <24 jam setelah kelahiran pada bayi dari ibu hamil yang berstatus HBsAg reaktif
5. Menyarankan ibu hamil dengan Hepatitis B (HBsAg reaktif) untuk melahirkan di fasilitas layanan kesehatan.

Selain itu, upaya pencegahan penularan Hepatitis B dari Ibu ke Bayinya dapat dicegah dengan cara:
- Segera lakukan vaksinasi HB0 setelah bayi lahir (< 24 jam)
- Segera beri HBIG < 24 jam pada bayi yang baru lahir dari Ibu dengan Hepatitis B.

Teman-teman.. Sadarkah kita bahwa Hepatitis telah menyebabkan kerugian besar bagi negara, karena menyebabkan setiap tahunnya terdapat rata-rata 2,2% dari keseluruhan 5,3 juta Ibu Hamil yang berstatus HBsAg reaktif.
Pada 30 tahun ke depan, diperkirakan ada 120.000 bayi yang akan menderita Hepatitis B dan 95% berpotensi Hepatitis Kronis (sirosis atau kanker hati).

Faktanya, biaya yang dikeluarkan untuk membiayai 1 kasus sirosis adalah 1M, dan 1 kasus kanker hati sekitar 5M.

Dengan demikian.. Bukankah ini berarti Fenomena Virus Hepatitis telah menyebabkan kerugian besar bagi negara? Bukan hanya dari sisi materinya saja, tapi juga menyebabkan resiko hilangnya generasi bangsa sebagai aset masa depan bangsa?

Karenanya.. Yuk mari segera lakukan Deteksi Dini sekarang juga, untuk menyelamatkan bangsa dari berbagai macam penyakit, dari ringan hingga kronis, seperti Hepatitis.

Terima Kasih..
Semoga bermanfaat..

  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Read More
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Pinterest

Kumpulan Emak2 Blogger

Kumpulan Emak2 Blogger
Kumpulan Emak2 Blogger

About

Popular Posts

Categories

BTemplates.com

Blogroll

Blogroll

About

Copyright © proud to be a mom | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com