Apakah kamu termasuk orang yang hobi belanja? Kalo iya, artinya kamu harus baca artikel tentang tips ampuh menahan godaan belanja ini agar keuangan selalu aman.
Tips ini aku buat berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil belajar dari berbagai referensi manajemen keuangan. Gara-garanya setelah menikah dan resign dari kerjaan karena ingin fokus ngurus anak di rumah, aku sering banget ngalamin tekor menjelang akhir bulan. Saldo rekening yang sebagian besar berasal dari gaji suami sudah mulai menipis, tabungan udah ludes duluan. Ini terjadi hampir tiap bulan. Awalnya sih aku cuek aja. Toh kalo awal bulan, suami transfer lagi. Tapi lama-lama kok aku ngerasa aneh sendiri yaa. Keborosan ini gak boleh dibiarkan berlarut-larut. Aku harus gercep cari tips ampuh menahan godaan belanja agar keuangan selalu aman.
Kenapa aku suka banget belanja? Kalau diinget-inget lagi, memang dari kecil aku memang udah suka banget belanja. Toko kelontong yang tepat bersebelahan sama rumah masa kecilku udah jadi langgananku buat beli cemilan. Kalo lagi gak punya uang, tinggal minta duit recehan sama kakekku yang memang penyayang banget. Gak pernah nolak kalo aku minta duit buat jajan.
Nah.. kalo dulu jajannya cemilan kerupuk, sekarang jajanku mulai meningkat. Apalagi sejak punya uang sendiri. Kakiku semakin lincah menjelajah pusat perbelanjaan seperti minimarket, mall, dan lain-lain hanya untuk memuaskan hasrat belanjaku.. Ditambah lagi di era digital sekarang sudah ada yang namanya online shopping, jempol suka gak nahan buat mencet tombol order. Apalagi kalo udah ketemu sama yang lucu-lucu di e-commerce, semacam printilan pajangan meja yang gak begitu berguna juga bisa aku beli. Baju-baju di lemari numpuk banyak yang belum kepake gara-gara pas liat katalognya jadi kepengen punya aja.. Yang lebih parah lagi, godaan promo diskon, cashback, dan paylater itu memang menggiurkan banget!
Kadang aku bisa geleng-geleng kepala menyadari sifat shopaholic-ku ini. Tapi entah kenapa belanja kadang juga jadi cara melepas stres yang lumayan ampuh, walau efek senengnya cuma sementara aja, lebih banyak nyeselnya. Apalagi kalo saldo rekening udah menjerit-jerit.. Langsunglah aku bertanya-tanya, "Apakah aku seboros itu?".
Tapi suatu hari aku mulai dibikin galau sama kebiasaan ini.. Keborosanku gak hanya bikin tabungan menipis, tapi pernah jadi minus sampai-sampai aku harus ngutang ke mama dan saudaraku.. Sejak itu aku mulai kapok, mau gak mau, aku harus mantapin diri untuk berkomitmen mengusir sifat ketagihan belanja ini karena gak baik buat hidupku, apalagi sekarang aku udah punya 2 anak. Harus makin pintar mengelola keuangan dan lebih mengutamakan masa depan keluarga.
Harus aku akui awalnya memang sulit untuk mengajak diri konsisten melawan ketagihan belanja ini. Karena sudah jadi kebiasaan yang melekat sama mental. Tapi karena udah mantap pengen menjaga keuangan keluarga, aku pun berusaha mengatur supaya kebiasaan belanjaku lebih terarah dan tidak berdampak negatif bagi diriku. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang, di mana kondisi tidak sestabil biasanya.
Sepakat sih kalau belanja memang dapat mengobati stres atau tekanan dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari. Tapi gak bener juga kalo belanja dijadiin suatu pembenaran untuk selalu dilakukan setiap kita stres. Dan.. ini dia tips menahan godaan belanja supaya keuangan selalu aman..
Buat Anggaran Kebutuhan Pokok/ Pengeluaran Wajib Setiap Bulannya
Pertama-tama, kita harus bikin list kebutuhan pokok yang sudah pasti harus dibayar setiap bulan. Misalnya untuk makan sehari-hari, iuran listrik dan air, tagihan wifi, cicilan, popok bayi, dan lain-lain. Tujuannya, supaya kita bisa memprediksi berapa uang yang sudah pasti keluar setiap bulannya.
Buat List Keinginan
Aku termasuk orang yang cepet naksir dan langsung membeli barang-barang lucu yang aku liat di toko ataupun lapak di e-commerce jika merasa masih punya cukup uang untuk membelinya. Padahal saat itu aku belum begitu yakin aku bener-bener butuh barang itu atau hanya kepengen aja dengan tujuan pengen muasin hasrat belanja. Dalam list itu, selain mendata nama barangnya, aku juga menulis manfaat dan rencana penggunaannya kalau sudah dibeli. Jadi, dari sini aku bisa menyeleksi mana barang-barang yang bener-bener harus dibeli sekarang. Mana yang bisa ditunda dulu, dan mana yang gak perlu dibeli. Tujuan pembuatan list keinginan ini juga penting supaya spot pengeluarannya gak tumpang tindih dengan kebutuhan pokok.
Jangan Lupa Menabung Secara Rutin
Aku baru sadar manfaatnya menabung ketika melihat sudah banyak temenku yang berhasil membeli rumah impiannya setelah lama menabung secara rutin dari 20% gaji yang dikumpulkannya setiap bulan. Dari sini, saya coba menyesuaikan nominal tabungan dengan kondisi keuangan saya.
Lakukan Window Shopping
Jika belum bisa membeli barangnya karena uang belum cukup, gak ada salahnya sekedar window shopping untuk muasin mata. Kalau belum bisa ke mall karena lagi pandemi, mengunjungi toko online juga bisa. Asal kalau ketemu barang yang dipengenin jangan langsung dibeli kalau gak perlu-perlu amat, tapi disimpan dulu di cart atau keranjang belanja dan lupakan. Nah.. kalo dalam beberapa waktu kita berhasil gak membeli barang itu, berarti kesimpulannya. Kita sebenarnya gak pengen-pengen banget alias cuma penasaran aja.
Kurangi berbelanja dengan alasan lifestyle
Sebelum menikah, aku sering banget ngabisin duit untuk sekedar belanja parfum, baju, atau makan sambil nongkrong di mall. Kebayang donk berapa uang yang habis untuk membayar semuanya. Nah, setelah berkeluarga, aku mulai berusaha supaya hasrat menghabiskan uang untuk belanja-belanja keperluan lifestyle itu bisa aku tahan.
Jangan Cepat Tergoda Promo
Zaman sekarang ketika hampir segala sesuatunya bisa diakses secara digital, termasuk dalam hal belanja, maka penjual pun berlomba-lomba menarik pembeli dengan menggencarkan berbagai macam promo. Entah berupa diskon gede-gedean, cashback, free ongkir. Bahkan ada fitur paylater yang memungkinkan kita membayar produk dengan cara menyicil setiap bulannya. Semua keuntungan yang ditawarkan ini memang bagus, tapi jangan sampai bikin kita kalap. Lagi-lagi kita harus memanfaatkannya sesuai kebutuhan dan kondisi.
Cermat Membeli Barang Multifungsi Berkualitas Bagus
Murah meriah memang bagus, tapi apakah akan digunakan untuk jangka panjang? Hal ini yang kadang jadi pemicu aku membeli produk: tergoda dengan harga yang murah tanpa memikirkan kualitasnya. Pengalaman banget kemarin tergoda beli tripod kamera dengan harga lebih murah ketimbang toko lain, tapi baru dipakai 2 minggu sudah patah dan berakhir di tong sampah. Hal ini tentu gak akan kejadian kalau aku saat itu lebih cermat memilih produk. Artinya, lebih baik membeli yang sedikit mahal tapi jelas kualitasnya dan pasti bakalan awet. Dana yang kita keluarkan pun jadi bermanfaat dan tidak sia-sia.
Mulai Investasi
Jujur aku agak nyesel sih, kenapa baru sekarang-sekarang ini kepikiran investasi? Padahal dulu waktu masih kerja kantoran dan punya gaji bulanan. Sebenernya aku bisa menyisihkan beberapa persen dari penghasilan buat diinvestasiin. Dulu memang sempet takut sama resikonya, apalagi kalau nominal investasinya tinggi atau harganya anjlok.
Sempet khawatir juga.. Apakah harus punya uang banyak dulu untuk mulai berinvestasi? Ternyata nggak juga lho, temen-temen.. Jawabannya aku temuin pada satu aplikasi pembayaran yang sudah lama ada di smartphone aku, yaitu OVO. To be honest, ini praktis dan ngebantu aku banget!
Yes.. Sebagai solusi untuk kita yang ingin mulai berinvestasi, OVO bersama Bareksa menghadirkan fitur OVO | Invest, sebuah produk reksa dana pasar uang yang dikelola oleh Manulife Aset Manajemen Indonesia, yang bernama Manulife OVO Bareksa Likuid atau MOBLI. Produk yang merupakan terobosan terbaru di Indonesia karena mengintegrasikan e-money dan e-investment ini resmi diluncurkan pada 26 Januari 2021.
Keunggulan OVO | Invest
Lagi-lagi, aku harus mengakui keunggulan OVO | Invest untuk jadi pilihanku dalam berinvestasi. Selain proses pendaftarannya mudah dan bisa dilakukan 100% online dalam aplikasi OVO, pembelian produknya pun sangat mudah, bisa dibayar pakai saldo OVO Cash. Nah.. yang menariknya nih, kita bisa mulai investasi dengan hanya Rp 10,000 saja tanpa biaya pembelian. Jadi, siapa aja bisa berinvestasi di OVO | Invest, termasuk ibu rumah tangga yang lagi belajar hemat seperti aku, pekerja lepas atau freelancer, bahkan pelajar yang masih dibekalin uang jajan sama orang tua.
Semisal kita tiba-tiba ingin mencairkan dana yang sudah kita invest pun gak susah. Prosesnya sangat cepat, gak perlu nunggu lama dan gak butuh biaya admin. Selain itu, kita juga bisa langsung mendapatkan potensi keuntungan dari return investasi. Gak perlu khawatir sama dana kita, karena portofolio atau riwayat investasinya dapat dipantau dan diatur kapan saja dalam aplikasi OVO.
Syarat Pendaftaran OVO | Invest
Sebelum mulai investasi di OVO | Invest, tentu kita sudah harus punya aplikasi OVO versi terbaru dulu, dan yang paling penting adalah kita harus sudah upgrade status membership ke OVO Premier dulu. Setelah itu, kita bisa langsung berinvestasi di OVO | Invest menggunakan saldo OVO Cash yang kita punya.
Mekanisme Pendaftaran dan Investasi OVO | Invest
- Buka aplikasi OVO dan temukan ikon/logo “Invest” di homepage dan klik mulai sekarang,
-Kemudian lakukan pendaftaran dengan mengikuti langkah yang ada, termasuk menjawab pertanyaan sesuai instruksi untuk mengetahui profil risiko investasi kita.
- Proses verifikasi OVO | Invest akan memakan waktu maksimal 3 hari di luar hari kerja.
-Jika sudah terverifikasi, kita sudah bisa langsung mulai investasi dengan melakukan pembelian menggunakan OVO Cash.
- Buka portfolio. Pilih produk Manulife OVO Bareksa Likuid di Homepage OVO | Invest.
- Pahami dulu detail produknya sebelum klik "Beli".
- Tentukan nominal yang ingin kita investasikan (mulai dari Rp 10,000), lalu klik bayar, dan masukkan pin OVO.
-Proses pembelian sampai realisasi di portfolio di OVO | Invest memakan waktu maksimal 3 hari bursa (tidak termasuk akhir pekan dan hari libur).
Mekanisme Pencairan Investasi OVO | Invest ke OVO Cash
- Buka portfolio investasi, klik pada button “Jual",
- Kemudian Input nominal yang akan kita jual (minimum 10ribu)..
- Klik konfirmasi dan masukkan pin OVO.
- Setelah itu, dananya akan langsung cair ke OVO Cash. Jadi, bisa langsung dipake deh..
Segampang itu cara berinvestasi di OVO | Invest.. Kalian juga harus coba yaa.. So, yuk mulai investasi di OVO | Invest dengan klik di sini. Berinvestasi di OVO Invest ini adalah salah satu tips menahan godaan belanja agar keuangan selalu aman lho.. Kamu harus #GercepBiarMantep untuk manfaatkan promo yang ditawarkan OVO | Invest. Biar gak ketinggalan, update terus medsosnya OVO | Invest ya.